PKS Sebut Tak Ada Nama Andika Perkasa di Meja Perundingan Koalisi Perubahan

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

24 Des 2022 : 07.39
PKS Sebut Tak Ada Nama Andika Perkasa di Meja Perundingan Koalisi Perubahan

POJOKSATU.id, JAKARTA — Juru Bicara PKS M Kholid mengatakan tidak ada nama Andika Perkasa di meja perundingan. Sejauh ini masih dua nama, Ahmad Heryawan dari PKS dan AHY dari Demokrat.

Politisi PKS ini mengingatkan, sejauh ini yang muncul di forum Koalisi Perubahan untuk menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan hanya ada dua nama, AHY dan Aher.

“Sejauh ini di meja perundingan masih dua nama: Ahmad Heryawan dari PKS dan Mas Agus Harimurti Yudhohono dari PD. Kalau Nasdem ajukan Jenderal Andika, kami hormati,” kata Kholid, Kamis (22/12).

Kholid mengatakan, setiap partai memang memiliki relasi dengan tokoh nasional.


“Bagus. Sebagai sahabat, PKS hormati sikap politik Nasdem. Setiap partai kan punya relasi dengan tokoh-tokoh nasional, termasuk dengan Jenderal Andika,” ujar Kholid.

-

Nasdem Terkesan Ngotot Usung Anies-Andika, SBY dan Habib Salim Terpaksa Ikut Turun Tangan

Kholid mengungkapkan, apabila Nasdem bakal mencalonkan Andika sebagai cawapres di Koalisi Perubahan, maka PKS juga akan menghormatinya.

bahwa PKS menghormati sikap politik Partai Nasdem dengan memberikan tempat spesial untuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan bahwa partainya membuka pintu untuk bergabungnya Andika Perkasa.

“Pak Andika punya tempat spesial bagi kita dan tentu untuk berjuang di politik, karena Pak Andika sudah purna tugas dan itu lebih terbuka,” kata Willy, Selasa (20/12/2022).

Namun demikian, Willy tak menjelaskan ketika ditanya kemungkinan pertemuan Nasdem dengan Andika Perkasa itu terkait pencapresan untuk kontestasi di 2024.

Willy melanjutkan, partainya akan menindaklanjuti kesempatan tersebut dengan mengajak berkomunikasi atau bersilaturahmi Andika Perkasa pada awal tahun depan.

Sebelumnya, pengamat politik Jamiluddin Ritonga melihat, SBY dan Habib Salim ingin menyepakati duet Anies-AHY atau Anies-Aher karena untuk meningkatkan daya tawar politik dengan Nasdem.

Sebab, Nasdem terkesan tetap ngotot untuk mengusung Khofifah atau Andika Perkasa untuk mendampingi Anies.

“Kalau Demokrat dan PKS satu suara dalam mengusung cawapresnya Anies, maka diharapkan Nasdem mau menerimanya,” jelas Jamiluddin. (ikror/pojoksatu)

Sentimen: positif (61.5%)