Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: MUI
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Buya Anwar Abbas Anggap Pernyataan Luhut Panjaitan Aneh, Seolah Toleransi Praktik Korupsi
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA — Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Anwar Abbas mengatakan penyataan LBP soal OTT KPK mencerminkan pemerintah mentolerir praktik korupsi di Tanah Air.
Pernyataan Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) soal OTT KPK yang membuat malu negara dinilai aneh.
Menurut Buya Anwar Abbas, pernyataan LBP tersebut mencerminkan pemerintah mentolerir praktik korupsi di Tanah Air.
Sebab, OTT merupakan rangkaian penindakan karena bukti permulaan yang cukup terhadap para pejabat yang berperilaku korup.
“Pernyataan Luhut ini jelas memperlihatkan bahwa Luhut sebagai menteri mentolerir praktik korupsi walaupun yang dia tolerir hanya dalam ukuran yang kecil,” kata Anwar Abbas kepada wartawan, Jumat (23/12).
-
Muslim Arbi Sebut Luhut Panjaitan Seolah Sedang Jadi Deking Koruptor yang Kena OTT
Padahal, kata Anwar Abbas, korupsi selain bertentangan dengan amanat reformasi, juga sangat bertentangan dengan ajaran agama manapun.
Sebab, dalam agama, manusia dilarang mengambil hak atau harta orang lain termasuk harta milik negara, secara batil walau sekecil dan sedikit apapun.
Di sisi lain, Anwar Abbas juga menyesalkan pernyataan LBP tersebut seolah lebih mengedepankan image Indonesia di mata dunia ketimbang memberantas korupsi ke akar-akarnya.
-
Geledah Ruang Kerja Gubernur Jatim Khofifah dan Emil Dardak, KPK Amankan Dokumen Penting Ini
“(Harusnya) benar-benar serius serta tidak kenal kompromi sedikitpun dalam memberantas korupsi,” tegasnya.
Sebelumnya, Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) mengkritik kerja-kerja penindakan KPK yang melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
Menurutnya, dengan maraknya OTT akan membuat negara menjadi jelek.
“OTT itu kan ndak bagus sebenarnya, buat negeri ini jelek banget. Tapi kalau kita digital live siapa yang mau lawan kita? Jadi KPK pun jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap,” kata Luhut di acara peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 yang digelar KPK di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).
Menurut dia, ketika sistem digitalisasi sudah berhasil maka tidak akan ada koruptor yang berani melakukan korupsi.
“Ya kalau hidup-hidup sedikit bisalah. Kita mau bersih-bersih amat, di surga sajalah kau,” ujar Luhut.
“Jadi KPK pun jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap, itu.”
“Ya lihat-lihatlah, tetapi kalau digitalisasi ini sudah jalan, menurut saya, (koruptor) enggak akan bisa main-main,” ucap Luhut. (ikror/rmol/pojoksatu)
Sentimen: negatif (99.8%)