Ponorogo (beritajatim.com) – Organisasi masyarakat (ormas) Nahdlatul Ulama (NU) pada tanggal 17 Februari 2022 nanti genap berusia 99 tahun. Menjelang hari lahir (harlah) ormas terbesar di Indonesia itu, semarak penyambutan sudah ramai dilakukan di berbagai daerah.

Salah satunya di Kabupaten Ponorogo. Yakni kegiatan yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Ponorogo. Dengan menggelar apel pembaretan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Pembaretan Banser sekaligus brokohan (kendari) itu, dilakukan pada hari Minggu (13/2) malam, di halaman Masjid NU Jalan Sultan Agung, Kelurahan Bangunsari Ponorogo.

Ketua GP Ansor Cabang Ponorogo, Muhammad Ilham mengatakan pembaretan Banser dilakukan anggota Banser di 7 pimpinan anak cabang (PAC). Sebelum resmi dilakukan pembaretan, anggota Banser ini harus menempuh pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar). Dari 7 PAC yang melakukan kegiatan ini, ada 374 anggota Banser yang melakukan pembaretan.

“Alhamdulillah, acara tadi malam berjalan lancar. Kegiatan pembaretan Banser ini masuk dalam rangkaian harlah ke-99 NU di Ponorogo,” kata Muhammad Ilham, Senin (14/2/2022) pagi.

Dalam kesempatan pembaretan itu, Ilham berpesan kepada semua Banser, untuk selalu siap kalau dipanggil sewaktu-waktu oleh Kiai NU. Banyaknya kader Banser yang masih berusia muda ini, diharapkan bisa melayani dengan baik NU dan warga Nahdliyin.

Lebih lanjut, Ia berharap pada harlah ke-99 NU ini, GP Ansor Ponorogo mendapatkan barokah. Sementara untuk anggota Banser yang dilakukan pembaretan, momen ini bisa melekat di hati mereka. Sebab pembaretan bertepatan dengan harlah ke-99 NU yang tinggal menghitung hari.

“Ini juga dilakukan brokohan, melangitkan doa untuk para Muassis dan pejuang NU. Tak lupa juga untuk pejuang NKRI. Dan terima kasih kepada semua anggota dan semua pihak yang turut menyukseskan acara ini,” ungkapnya.

Acara pembaretan anggota Banser ini juga dihadiri oleh Rois Syuriah PCNU Ponorogo, Kiai Haji Mohammad Sholikhan Al Hafidz. Dalam kesempatan itu, beliau berpesan kepada seluruh kader Banser agar terus rukun dan kompak serta satu komando kepada Ulama. Tidak boleh terpecah belah, dengan kepentingan apapun.

“Perintah dari Ulama, disampaikan ke ketua GP Ansor. Kemudian ketua GP Ansor menyampaikan kepada sahabat Banser. Semua harus siap mengikuti perintah,” katanya.

Sebagai informasi, jalannya pembaretan Banser berlangsung cukup khidmat dan ketat protokol kesehatan. Pada gelaran itu, dihadiri oleh Jajaran PCNU, Ketua masing-masing lembaga NU Cabang Ponorogo. Kemudian, pengamanan di sekitar lokasi masjid NU di bantu pihak Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia dan instansi terkait.(end/ted)