Badan Intelijen Negara (BIN) memastikan menempatkan diri pada sikap netral dalam mengawal pesta demokrasi lima tahunan, Pemilu 2024.

Hal tersebut ditegaskan Deputi-VII bidang Komunikasi dan Informasi BIN, Prabawa Ajie dalam merespons beredarnya poster yang memframing BIN dan Polri tidak netral dan berupaya menjegal salah satu bakal calon presiden 2024.

Di media sosial, sempat beredar poster menampilkan wajah Kepala BIN, Jenderal (Purn) Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lengkap dengan narasi bertuliskan "BIN dan Polri Bergerak Batalkan Acara Deklarasi Anis di Berbagai Daerah".

"Tuduhan tersebut merupakan fitnah yang sengaja disebarkan pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk mendiskreditkan BIN dan Polri, maupun pemerintah," bantah Prabawa dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (22/12).

Sebagai badan intelijen, BIN menegaskan tidak memiliki kepentingan pribadi dalam acara deklarasi calon presiden dari pihak mana pun. Sebagai warga negara Indonesia, setiap orang pun berhak memilih calon presiden sesuai pada pilihannya masing-masing.

Di sisi lain, BIN dalam menghadapi Pemilu 2024 bertugas sebagai lini terdepan menjaga keamanan nasional agar tetap kondusif.

“Terkait pelaksanaan Pemilu 2024, BIN berupaya mengawal agar pesta demokrasi tersebut dapat berjalan tertib, aman, dan lancar," tutupnya.

Foto: Poster berisi framing negatif terhadap Polri dan BIN yang beredar di media sosial/Net