FAJAR.CO.ID -- Pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, kini kembali viral. Pernyataan itu terkait dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta kala dirinya menjabat sebagai Panglima Daerah (Pangdam) Kodam Jaya.

Dudung menjabat Pangdam Jaya pada 2020-2021. Selama menjabat ia dan jajarannya mengklaim berhasil mengamankan Jakarta dari ancaman kelompok radikal.

"Apalagi zaman-zaman saya dulu begitu banyak kelompok radikal yang akhirnya bisa kita amankan," ujar Dudung dalam acara peresmian Museum Jayakarta di Kodam Jayakarta, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Alumni Akademi Militer (Akmil) 1988 itu juga menyampaikan, daerah operasi Kodam Jaya merupakan daerah yang ramai akan berbagai macam isu.

"Kalau di sini setiap saat, politik dan segala macam, harus ekstra," kata Dudung.

Kendati begitu, dia sempat menyayangkan kala Kodam Jaya hanya mendapatkan hibah sebesar Rp16 miliar dari Pemprov DKI Jakarta yang kala itu dipimpin Anies Baswedan.

Jumlah itu menurutnya kecil, dibandingkan dana hibah Pemprov DKI ke unit militer lain.

"Sementara, Lakespra Rp84 miliar Kostrad Rp52 miliar, Kopassus Rp48 miliar, Mabes AD aja dapat Rp43 miliar," urainya.

Pernyataan tersebut tentu saja dikritik sejumlah warganet. Netizen menilai, pernyataan tersebut tidak pantas diucapkan apalagi dana hibah bukanlah keharusan bagi Pemprov kepada TNI.

"Mustinya anda terimakasih diberi hibah oleh Anies. Hibah dari Pemprov juga bukan buat Anda tetapi institusi TNI," tulis politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan melalui akun twitternya, @UmarHasibuan77, sembari menautkan berita terkait.

Cuitan tersebut ramai dikomentari netizen. "Kok dak bersyukur…, TNI itu sudah punya anggaran y sendiri d APBN…,hibah itu hanya bersifat bantuan…," kritik salah satu netizen.

"2020-2021 APBD terkoreksi karena pendapatan turun dan sebagian besar dialokasikan u penanggulangan covid dan bantuan sosial," tulis lainnya.

"Mestinya malu ya. institusi TNI ngemis hibah ke Pemda. APBN tak mampu hidupi??," cuap netizen lainnya.

"16M utk nurunin baliho???," sindir lainnya. (sam/fajar)