Sentimen
Tokoh Terkait
Temui Presiden Vietnam, Puan Bahas ZEE-Kerja Sama Perdagangan
Detik.com Jenis Media: News
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc di Gedung DPR, Kamis (22/12). Pertemuan tersebut membahas mengenai garis batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam yang disepakati belum lama ini.
Dalam pertemuan tersebut, Puan didampingi oleh Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Gilang Dhielafararez, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdy, dan Sekjen DPR Indra Iskandar. Sedangkan, Nguyen Xuan Phuc membawa sejumlah menteri jajarannya beserta Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong.
"Saya ucapkan selamat datang kepada Yang Mulia Bapak Presiden Republik Sosialis Vietnam di gedung DPR RI. Pembangunan Gedung DPR digagas oleh Presiden pertama RI bapak Ir. Soekarno pada tahun 1965. Gedung ini mencerminkan adanya kepakan sayap burung yang akan terbang," ujar Puan dalam keterangan tertulis, Kamis (22/12/2022).
Puan mengungkapkan sejarah pembangunan Gedung Kura-kura DPR dibangun untuk penyelenggaraan Conference of New Emerging Forces (CONEFO) sebagai kekuatan baru negara-negara berkembang yang menentang negara-negara besar (old-established forces) kala itu.
"Vietnam Utara, saat itu, juga merupakan bagian dari CONEFO. Maka kunjungan di gedung DPR ini saya harapkan dapat menjadi pendorong untuk mempererat kerja sama bilateral Indonesia dan Vietnam, termasuk kerja sama antar Parlemen," harapnya.
Puan menyebutkan hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam yang terjalin sejak tahun 1955 terus berkembang pesat. Hubungan baik Indonesia-Vietnam disebut telah berkembang sejak awal kemerdekaan, yang mana tampak dari kedekatan hubungan antara bapak bangsa kedua negara, yakni Soekarno dan Presiden Vietnam saat itu, Ho Chi Minh.
"Keduanya memiliki hubungan bersahabat, memiliki kesamaan visi dan ideologi, dan pandangan tentang nasionalisme, dan anti imperialisme, dan menekankan pada perjuangan masyarakat kecil. Masing-masing berhasil menentang penjajahan di Indonesia dan Vietnam," ungkapnya.
"Saya mendengar Presiden Soekarno memanggil beliau dengan sebutan 'Paman Ho', dan mengagumi penampilan sederhana Paman Ho, yang berpakaian seperti rakyat biasa Vietnam," sambung Puan.
Ia menambahkan Soekarno dan Ho Chi Minh pernah melakukan saling kunjung selama keduanya menjadi pemimpin negara. Bahkan saat berkunjung tahun 1959, Bung Karno mendapat sambutan meriah dari rakyat Vietnam.
"Hubungan erat antar pendiri negara di masa lalu tersebut dapat menjadi modal bagi pengembangan hubungan bilateral saat ini, dan di masa depan," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Puan juga mengapresiasi kesepakatan terkait garis batas ZEE Indonesia-Vietnam. Perundingan soal garis batas ZEE Indonesia-Vietnam yang sudah berlangsung selama 12 tahun itu merupakan salah satu hasil pertemuan Nguyen Xuan Phuc dengan Presiden Joko Widodo.
"Atas penyelesaian perundingan batas Zona Ekonomi Eksklusif pada kunjungan bapak Presiden Vietnam, saya menyambut baik hal ini. Saya berharap dengan selesainya perundingan ini dapat menjadi momentum untuk lebih mempererat hubungan kedua negara," ucapnya.
Sentimen: positif (99.2%)