Sentimen
Negatif (100%)
22 Des 2022 : 17.02
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Tokoh Terkait

Taliban Larang Wanita Afghanistan Kuliah, Ma'ruf: Bertentangan Ajaran Islam

22 Des 2022 : 17.02 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

Taliban Larang Wanita Afghanistan Kuliah, Ma'ruf: Bertentangan Ajaran Islam
Jakarta -

Taliban melarang perempuan Afghanistan untuk melanjutkan pendidikan ke perkuliahan. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai melarang menuntut ilmu adalah bertentangan dengan prinsip ajaran Islam.

"Mengenai masalah perempuan, saya kira dunia Islam semua sama bahwa umat Islam itu laki perempuan wajib belajar, mencari ilmu itu menjadi kewajiban. Berbuat baik, baik orang laki, perempuan sama, untuk berbuat baik itu harus punya ilmu, ilmu itu harus belajar, tidak mungkin perempuan dilarang itu," kata Ma'ruf Amin di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/12/2022).

Ma'ruf menyadari bahwa setiap negara memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Dia menyebut ada negara yang menyelenggarakan pendidikan secara terbuka.

-

-

"Nah cara belajar saja mungkin ada yang berbeda-beda dari satu negara dengan negara lain. Ada yang menyelenggarakannya lebih terbuka, ada yang lebih tersendiri," kata dia.

Ma'ruf berpandangan tidak ada negara yang melarang warganya untuk belajar. Jika ada, melarang warga untuk menuntut ilmu menurutnya bertentangan dengan ajaran Islam.

"Tapi semuanya tidak ada yang melarang belajar. Kalau melarang belajar itu bertentangan dengan prinsip ajaran Islam," tutur dia.

Taliban Larang Wanita Kuliah

Diketahui, Taliban menyerukan larangan nasional bagi perempuan Afghanistan. Taliban melarang perempuan mengenyam pendidikan kuliah.

Dilansir AFP, Rabu (21/12), Taliban telah meningkatkan pembatasan segala aspek bagi perempuan. Taliban dianggap mengabaikan sorotan internasional.

"Anda semua diinformasikan untuk segera melaksanakan perintah penangguhan pendidikan perempuan tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata surat yang dikeluarkan untuk semua universitas negeri dan swasta, yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Neda Mohammad Nadeem dilansir AFP.

Juru bicara Kementerian Pendidikan, Ziaullah Hashimi, mengkonfirmasi perintah tersebut melalui pesan teks ke AFP. Larangan kuliah ini datang setelah ribuan perempuan mengikuti ujian masuk universitas pada 3 bulan yang lalu.

Sentimen: negatif (100%)