Sentimen
Usai Ditahan Australia, Delapan Nelayan NTT Akhirnya Dipulangkan
Merdeka.com Jenis Media: Nasional
Merdeka.com - Delapan nelayan asal Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (TT) yang ditangkap dan ditahan Australian Border Force (ABF), akan dipulangkan melalui Jakarta, Selasa (20/12).
Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Mery M Foenay mengatakan, Delapan nelayan itu terdiri dari delapan yang tertangkap dengan dua kapal. Selain itu juga satu nelayan yang sebelumnya ditemukan sakit di atas perahu di perbatasan perairan Australia dan Indonesia.
"Nelayan yang ditemukan sakit di perbatasan dibawa dan dirawat di Australia hingga sembuh. Kemarin siang sudah dilakukan rapat persiapan untuk penyambutan ke sembilan nelayan ini," jelas Mery Foenay.
Menurut Mery Foenay, setelah tiba di Jakarta sembilan nelayan ini akan diinapkan sementara di wisma NTT. Pemulangan yang diinisiasi oleh KKP itu akan dihadiri oleh perwakilan dari Kemenlu, KRI Darwin, PWNI, Imigrasi, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, DKP NTT, Perwakilan Kantor Penghubung NTT, serta PSDKP Wilker Kupang.
Masih menurut Mery Foenay, sebelumnya KRI Darwin menerima informasi bahwa sembilan nelayan Indonesia masing-masing empat orang anak buah kapal (ABK) kapal Big Fide dan empat dari kapal Aliv Jaya, serta satu nelayan kapal Ballo Lipa yang dirawat di Darwin karena sakit, akan dilakukan repatriasi secara bersamaan.
Repatriasi ini dilakukan oleh Australian Border Force (ABF) menggunakan pesawat carter, yang terbang dari Darwin dan direncanakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Selasa (20/12), sekitar pukul 15.15 WIB.
2 dari 2 halaman
Sentimen: netral (40%)