Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Kuat Maruf Ikhlas IQ-nya Disebut di Bawah Rata-rata, Pertanyaannya Malah Disambut Tawa Pengunjung
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA — Kuat Ma’ruf bertanya kepada ahli psikologi forensik Reni Kusumawardhani apakah dirinya merupakan tipe pembohong atau tidak.
Kuat Maruf mengatakan dia ikhlas jika kecerdasannya atau IQ-nya disebut di bawah rata-rata. Namun dia protes jika dia disebut pembohong.
Soal pembohong atau tidak ini ditanyakan Kuat Maruf saat menanggapi kesaksian ahli psikologi forensik Reni Kusumawardhani di sidang tewasnya Joshua di PN Jaksel, Rabu (21/12).
Reni bertindak sebagai saksi ahli dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua untuk terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, Bripka Ricky Rizal, dan Bharada Richard Eliezer.
“Keterangan tiga orang ahli di persidangan apakah benar semua, apakah salah semua, apakah tidak tahu-menahu?” tanya hakim ketua Wahyu Iman Santoso kepada Kuat.
-
Ahli Psikologi Ini Ungkap Pengakuan Putri Candrawathi Layak Dipercaya Diperkosa Joshua
Kuat awalnya mengaku ikhlas dengan hasil psikologi yang menyatakan kecerdasannya di bawah rata-rata. Dia lalu bertanya apakah dirinya merupakan tipikal pembohong atau tidak.
“Saya mau bertanya sama Ibu Psikologi. Mohon maaf, Ibu, kalau Ibu menyimpulkan saya di bawah rata-rata, saya ikhlas, Ibu,” kata Kuat.
Pernyataan Kuat itu langsung disambut gelak tawa pengunjung sidang.
“Yang saya tanyakan saya ini tipe orang pembohong, apa yang tidak jujur, apa bagaimana?” sambung Kuat.
“Ha-ha-ha…,” tawa Reni saat mendengar pertanyaan Kuat.
Kuat mengatakan belakangan ini dirinya disebut pembohong. Kuat mengaku sakit hati atas tuduhan tersebut.
“Soalnya, akhir-akhir ini saya sering disebut pembohong dan tidak jujur, Ibu, dan saya sakit dengan bahasa itu,” kata Kuat Ma’ruf.
Reni kemudian menjelaskan hasil asesmen psikologi Kuat. Kata Reni, Kuat memiliki kepatuhan yang sangat tinggi dan berada di suatu tempat yang situasinya keliru.
“Dari hasil pemeriksaan kami, semua kebohongan memang pernah terjadi kebohongan dan itu sudah diakui kemudian direvisi dan kemudian kami mengukur kredibilitas keterangan Bapak demikian seperti yang telah kami sampaikan, jadi simpulannya,” kata Reni. Terlihat Reni sempat berhenti menjelaskan karena menahan tawa.
“Sebetulnya karena kepatuhan yang sangat tinggi seperti itu dan ada situasi tidak tahu-menahu, berada di satu tempat dalam situasi yang seperti itu sehingga berada di tempat yang keliru ya, Pak, ya. Pada saat itu demikian,” sambung Reni.
Kuat lalu menyampaikan terima kasih atas penjelasan Reni. Kuat lanjut melontarkan pertanyaan lagi terkait apakah betul kepribadian aslinya adalah seorang yang jujur. Reni mengaku sejak awal tidak menyebut Kuat berbohong.
“Terima kasih, Ibu, padahal aslinya jujur ya, Ibu?” kata Kuat.
“Kami tidak bilang bohong ya, Pak, tidak ada indikasi manipulatif,” jawab Reni. (ikror/pojoksatu)
Sentimen: negatif (94.1%)