Sentimen
Positif (99%)
21 Des 2022 : 10.56
Informasi Tambahan

Institusi: Centre for Strategic and International Studies (CSIS)

Kasus: Kemacetan

Subsidi Kendaraan Listrik Tepat Jika Diberikan ke Pengguna Roda Dua Rabu, 21/12/2022, 10:56 WIB

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

21 Des 2022 : 10.56
Subsidi Kendaraan Listrik Tepat Jika Diberikan ke Pengguna Roda Dua
Rabu, 21/12/2022, 10:56 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Climate Policy Unit & Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Novia Xu menilai kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) tepat jika diberikan kepada kendaraan roda dua. 

Pasalnya, secara infrastruktur lebih mendukung untuk penggunaan motor, dalam artian pengisian daya untuk motor bisa dilakukan di rumah.

"Tidak perlu banyak investasi untuk stasiun pengisian ulang listrik," ujar Novia saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Rabu (21/12/2022). 

Baca Juga: Pengurangan Emisi Karbon Tak Bisa Hanya dengan Subsidi Kendaraan Listrik

Novia mengatakan bahwa subsidi akan lebih tepat sasaran untuk masyarakat berekonomi menengah ke bawah, dibandingkan dengan masyarakat berekonomi menengah ke atas yang membeli mobil listrik. Motor listrik pun banyak digunakan untuk mencari penghasilan sekarang.

Menurutnya, insentif diberikan untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi di jalanan yang dapat mengurangi kepadatan atau kemacetan.

"Industri kendaraan listrik Indonesia masih sangat terbatas untuk mobil, masih lebih memungkinkan motor listrik, jadi lebih bisa untuk mengembangkan industri dalam negeri jika fokus pada motor dan bukan mobil," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa Pemerintah akan memberikan subsidi pada setiap pembelian mobil listrik sebesar Rp80 juta, mobil listrik hybrid Rp40 juta, sepeda motor listrik Rp8 juta, dan konversi motor listrik Rp5 juta. 

Adapun tujuan pemberian insentif kendaraan listrik itu untuk memberikan kontribusi pencapaian zero carbon pada 2060. Pasalnya, salah satu penyumbang terbesar carbon dioxide adalah asap kendaraan bermotor yang menggunakan energi fosil. Untuk pengurangan carbon dioxide itu, Pemerintah mendorong migrasi dari kendaraan bermotor fosil ke kendaraan listrik melalui insentif.

Baca Juga: Agungkan Sosok Anies, Eks Ketua IGI: Tokoh Lain Bikin Muak

Sentimen: positif (99.2%)