Ada Empat "King Maker" dalam Pemilu 2024

21 Des 2022 : 11.21 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Ada Empat "King Maker" dalam Pemilu 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak lembaga survei LSI Denny JA menilai, ada empat king maker dalam Pemilu 2024.

Empat king maker ini adalah Megawati Soekarnoputri, Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto dan Surya Paloh.

"Di bulan Desember 2022, LSI Denny JA mencatat tumbuhnya empat king maker yang akan menentukan maksimal tiga pasang capres," kata peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari dalam keterangan rilis, dikutip Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Kerap Singgung Kriteria Capres, Jokowi Disebut Ingin Jadi King Maker Pilpres 2024

Fitri menyampaikan, setiap king maker itu akan meneruskan atau tidak meneruskan spirit Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Untuk Megawati, Airlangga dan Prabowo, LSI Denny JA menilai ketiga tokoh itu akan membawa spirit meneruskan Jokowi.

"Hanya Surya Paloh yang potensial menjadi antitesa Jokowi," ujar Fitri.

Menurut dia, masing-masing dari empat king maker ini memiliki dilemanya sendiri.

Surya Paloh misalnya, dilemanya adalah Nasdem tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan agar tegas bahwa Anies Baswedan yang diusung Nasdem sebagai calon presiden membawa isu perubahan.

"Dilema Megawati misalnya adalah membuat kader PDI-P menjadi cawapres Prabowo (bagi Puan atau Ganjar) atau meninggalkan Prabowo dan kader PDI-P maju sebagai capres," ujar Fitri.

Baca juga: Pengamat Sebut Pilpres 2024 Jadi Ajang Pertarungan Tiga King Maker

Dilema Airlangga Hartarto misalnya soal maju sebagai capres, tetapi elektabilitas belum tinggi atau fokus menjadi cawapres bagi capres yang potensial menang.

Dilema Prabowo misalnya kesulitan mencari cawapres di luar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara itu, PKB bersikukuh harus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang diusung sebagai cawapres Prabowo.

Kesimpulan ini berdasarkan survei yang dilakukan pada 10-19 Oktober 2022 dengan melakukan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden.

Margin of error survei sebesar lebih kurang 2,9 persen.

Survei nasional ini juga dilengkapi dengan riset kualitatif terbaru di bulan Desember 2022.

Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, focus group fiscussion (FGD), dan indepth interview, serta riset kualitatif.

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (65.3%)