Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Duren Tiga
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
CCTV Tunjukkan Sambo Tidak Pakai Sarung Tangan, Indikasikan Keterlibatan Putri
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
SIDANG lanjutan perkara dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua Hutabarat alias Brigadir J kembali digelar pada, Selasa (20/12).
Perkara yang melibatkan eks Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri Ferdy Sambo tersebut menghadirkan ahli digital forensik Heri Priyanto dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Heri sendiri merupakan satu-satunya ahli yang akan memberikan keterangan sesuai kedua ahli lainnya yaitu ahli hukum pidana dan ahli psikologi yang batal hadiri persidangan lantaran sedang berada di luar kota.
Dalam persidangan tersebut, Heri memutar rekaman CCTV yang menjadikan perkara ini terang benderang terkait dugaan pembunuhan terhadap Yosua. Dengan diputarnya rekaman CCTV tersebut, maka fakta-fakta dapat terkuak di dalam persidangan.
Salah satu peristiwa yang terekam oleh CCTV ialah momen ketika Ferdy Sambo yang turun dari rumah Saguling dengan mengenakan seragam dinas. Ketika diputarnya rekaman tersebut, rekaman sempat dihentikan dan di perbesar guna melihat tangan Ferdy Sambo.
Ketika diperbesar, maka didapatkan bahwa tidak dapat sebuah sarung tangan hitam yang terpasang di lengan mantan Irjen Pol tersebut.
Rekaman lain juga kembali menyoroti tangan Ferdy Sambo. Pada rekaman lainnya, yaitu ketika Ferdy Sambo hendak keluar dari rumah Saguling tepatnya berada di carport turut terlihat bahwa Ferdy Sambo tidak menggunakan sarung tangan hitam ketika hendak meninggalkan Saguling.
Baca juga: Firli Jamin Penahanan Hakim Yustisial Edy Wibowo Sesuai Aturan
Rekaman tersebut bahkan sempat kembali dihentikan dan diperbesar khususnya ke bagian tangan Ferdy Sambo. Namun, dalam rekaman tersebut kembali didapati bahwa Ferdy Sambo tidak mengenakan sarung tangan.
Peristiwa dimana tibanya Ferdy Sambo di Duren Tiga juga menjadi sorotan dalam persidangan. Setelah terdapat keterangan bahwa Ferdy Sambo telah mengenakan sarung tangan ketika turun mobil setiba di Duren Tiga lantas terbantahkan melalui rekaman CCTV.
Dalam rekaman CCTV tersebut, momen tibanya Ferdy Sambo di Duren Tiga dan hendak memasuki rumah terlihat bahwa dia tidak mengenakan sarung tangan hitam sesuai dengan dakwaan jaksa.
Telah diberitakan bahwa, dalam surat dakwaan Putri Candrawathi menyarankan Ferdy Sambo agar menggunakan sarung tangan dalam niat jahat untuk merenggut nyawa Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Putri Candrawathi juga terlibat pembicaraan dengan Ferdy Sambo mengenai keberadaan kamera CCTV di rumah dinas Duren Tiga No. 46 dan penggunaan sarung tangan dalam pelaksanaan perampasan nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," tulis surat dakwaan Ferdy Sambo yang dibacakan jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10).
Dalam rencana tersebut, Ferdy Sambo yang tiba di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga secara terpisah dengan Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan korban Yosua Hutabarat yang tiba di rumah terlebih dahulu.
Kesaksian Romer
Ferdy Sambo tiba di rumah dinas bersama dengan Adzan Romer, Damianus Lana Koban, dan Farhan Sabillah setelah rombongan Putri tiba.
Setibanya di Duren Tiga, Sambo meminta sopir untuk memarkirkan mobil di depan rumah dinas. Setelah Ferdy Sambo turun dari mobil, senjata api milik Yosua bertipe HS sempat terjatuh dan ingin diambil oleh Adzan Romer.
"Saat itu Romer yang berada di samping hendak memungut senjata api HS milik korban Yosua, tetapi dicegah oleh Ferdy Sambo yang mengatakan, 'Biar saya saja yang mengambil'," ungkap isi dakwaan jaksa.
"Saat itu Adzan Romer melihat Ferdy Sambo sudah menggunakan sarung tangan hitam dan senjata yang terjatuh itu diambil kemudian dimasukkan ke dalam kantong celana sebelah kanan," ucap jaksa dalam membacakan surat dakwaan.
Adzan Romer juga menyampaikan ketika menjadi saksi dalam persidangan dengan terdakwa Richard Eliezer bahwa ia melihat Ferdy Sambo mengenakan sarung tangan berwarna hitam.
“Setelah turun dari mobil, Pak Ferdy Sambo menjatuhkan pistol jenis HS setelah dua langkah berjalan. Saya sebagai aide-de-camp (ajudan) mau ambil tapi sudah keduluan. Beliau pakai sarung tangan hitam,” kata Romer ketika menjadi saksi dalam sidang lanjutan pembunuhan Yosua dengan terdakwa Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10).(OL-4)
Sentimen: negatif (100%)