Dilema Megawati, Surya Paloh, Prabowo, dan Airlangga Jelang Pilpres 2024

21 Des 2022 : 05.20 Views 1

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Nasional

Dilema Megawati, Surya Paloh, Prabowo, dan Airlangga Jelang Pilpres 2024

Bisnis.com, JAKARTA – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap dilema yang akan dihadapi empat king maker perpolitikan Indonesia yaitu: Megawati Soekarnoputri, Surya Paloh, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto menjelang Pilpres 2024.

Untuk Megawati, LSI Denny JA memperkirakan ada empat dilema. Pertama, membuat kader PDIP untuk jadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo (antara Puan Maharani atau Ganjar Pranowo) atau meninggalkan Prabowo dan kader PDIP maju sebagai capres.

Kedua, jika menyerahkan Puan sebagai cawapres Prabowo, Ganjar akan dipinang partai lain sebagai capres. Ketiga, apakah harus menyerahkan Ganjar jadi cawapres Prabowo, mengingat elektabilitas Ganjar lebih tinggi dari Prabowo dan PDIP lebih besar dibanding Gerindra.

Keempat, jika Ganjar dipilih maju sebagai capres PDIP, siapa wakilnya? Prabowo dinilai akan menolak karena ingin jadi capres. Di sisi lain, kader dari PKS, Demokrat, dan NasDem juga dirasa mustahil. Pilihan yang tersisa cawapres dari KIB (Airlangga) atau dari PKB (Cak Imin atau dari kalangan NU).

Keempat dilema itu berdasarkan temuan survei LSI Denny JA di mana elektabilitas Ganjar sebesar 25,8 persen, Prabowo sebesar 23,9 persen, dan Puan 2,9 persen.

Surya Paloh

Untuk Surya Paloh, LSI Denny JA juga mengatakan juga ada empat dilema. Alasannya, responden yang puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih memilih Ganjar (32 persen). Sedangkan responden yang tak puas dengan kinerja Jokowi lebih memilih Anies (35,6 persen).

Dilema pertama, Anies kuat di suara yang beroposisi dengan Jokowi, tapi Surya Paloh masih menjadi bagian pemerintahan Jokowi. Kedua, NasDem tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan agar tegas bahwa Anies membawa isu perubahan.

Ketiga, dalam mengusung Anies apakah NasDem akan membawa slogan penerus Jokowi atau malah antitesa Jokowi. Keempat, menampung partai oposisi yaitu PKS dan Demokrat (dengan AHY sebagai cawapres Anies) atau memoderatkan diri dengan bergabung dengan KIB (dengan Airlangga sebagai cawapres).

Untuk Prabowo, ada tiga dilema yang diperkirakan LSI Denny JA. Ini berdasarkan temuan survei yang menyebut elektabilitas Prabowo turun drastis dibanding Pilpres 2019.

Dilema pertama, Prabowo sudah sulit untuk memenangkan pilpres tapi tetap harus maju untuk mendongkrak elektabilitas Gerindra.

Kedua, Prabowo semakin sulit mendapat cawapres dari PDIP, terutama Ganjar sebab elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu sudah melampaui dirinya. Meski begitu, ada Puan namun PDIP akan berpikir dua kali sebab takut Ganjar dipinang koalisi lain.

Ketiga, kesulitan mencari cawapres di luar kader Partai Keadilan Sejahtera (PKB). Sementara itu, PKB bersikukuh harus Cak Imin cawapres untuk Prabowo.

Terakhir untuk Airlangga, Denny JA memperkirakan ada tiga dilema. Pertama, maju sebagai capres tapi elektabilitas belum tinggi atau fokus menjadi cawapres bagi capres yang potensial menang.

Menurut survei LSI Denny JA, pasangan Ganjar-Airlangga (28,7 persen) akan menang jika melawan Anies-AHY (22,4 persen) dan Prabowo-Cak Imin (21,6 persen).

Kedua, jika Ganjar dijodohkan dengan cawapres lain, maka Airlangga harus menghidupkan kartu alternatif. Menurut survei LSI Denny JA, pilihan terbaik kedua Airlangga adalah jadi cawapres Anies.

Ketiga, pasangan Anies-Airlangga dinilai saling melengkapi karena Anies punya kekuatan segmen Islamis dan solidarity sedangkan Airlangga punya kekuatan segmen nasionalis dan teknokratis. Namun jika memang memilih jadi cawapres Anies, Airlangga harus keluar dari gerbong Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Sentimen: positif (98.5%)