Resesi 2023 Menghantui! Ini Kiat Jaga Finansial Stabil Menurut Ahli
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Belakangan resesi menjadi isu yang sedang banyak diperbincangkan. Topik ini menjadi sering dibahas usai sejumlah lembaga internasional dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkannya sebagai ancaman yang bakal muncul pada tahun 2023.
Dikutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan, resesi sendiri merupakan penurunan kondisi perekonomian suatu negara secara signifikan, meluas dan berkepanjangan.
Resesi pernah terjadi pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan roda ekonomi dunia macet.
Nah, untuk menghadapi ancaman resesi 2023, perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie membagikan kiat-kiat sederhana yang bisa diikuti sebagai panduan untuk menjaga kondisi finansial tetap stabil.
Menurutnya pertama sekali masyarakat harus memiliki dana darurat yang disimpan di bank atau dijadikan saham likuid (aktif diperdagangkan).
"Pertama harus selalu miliki dana darurat yang cukup, tempatinnya di mana? Tempatkan di tempat yang likuid seperti tabungan biasa, reksadana pasar uang, atau bisa di deposito tanpa pinalti," ujar Prita, seperti yang dikutip dari ANTARA, Selasa (20/12/2022).
Ia menjelaskan, dana likuid yang dimiliki akan menjadi tabungan yang aman, apabila terjadi sesuatu di luar perencanaan keuangan. Selain itu, pemilik dana juga lebih mudah mengambil tabungannya, tanpa perlu kesulitan akses.
Baca juga: 5 Pilihan Instrumen Investasi yang Tepat untuk Hadapi Resesi
Selanjutnya kiat kedua yang disarankan Prita, yaitu merendahkan angsuran dan cicilan. Pemilik dana sebaiknya bersikap lebih bijak saat akan mengangsur atau mencicil sesuatu, hal ini mengingat adanya kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga.
"2023 itu ditakuti orang-orang karena potensi naiknya suku bunga. Apalagi untuk suku bunga yang floating itu bisa mengubah kondisi keuangan kita. Bisa jadi yang tadinya keuangannya sehat malah menjadi tidak baik," sambungnya.
Berikutnya kiat ketiga, masyarakat disarankan untuk lebih aktif menabung jika memiliki dana berlebih. Sesuaikan pilihan tabungan dengan profil risiko dengan instrumennya.
Misalnya kamu termasuk orang yang takut berinvestasi di saham karena kenaikan atau turunnya harga saham, maka sebaiknya pilihlah investasi deposito atau reksadana pasar uang.
Baca juga: Resesi Global Menghantui! Ini 6 Dampaknya Bagi Perekonomian Indonesia
Selain itu, ancaman resesi 2023 disebutkan Prita turut membawa dampak positif, yaitu menjadi momentum bagi seseorang untuk menata keuangannya menjadi lebih optimal.
Meski begitu, ia mengingatkan masyarakat agar bisa berinvestasi di pihak resmi atau telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Perlu diingat hindari tawaran-tawaran investasi yang terkesan memberi keuntungan dalam waktu instan. Ketika untungnya besar dan terasa tidak masuk akal itu harus ditolak jauh-jauh," tutupnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Sentimen: negatif (66.7%)