Sentimen
Negatif (88%)
19 Des 2022 : 15.35
Informasi Tambahan

Institusi: UIN, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Narasi Politik Anies Disebut Itu-itu Saja, Nasdem: Kalau Berbeda Namanya Penceramah

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

19 Des 2022 : 15.35
Narasi Politik Anies Disebut Itu-itu Saja, Nasdem: Kalau Berbeda Namanya Penceramah

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali buka suara terkait penilaian yang menganggap narasi politik yang disampaikan bakal calon presiden yang diusung Nasdem, Anies Baswedan itu-itu saja di setiap safari politik.

Ia menyebut, narasi di tiap safari politik Anies adalah visi partai. Karena visi dan janji partai, tidak mungkin narasi itu berubah-ubah di tiap tempat yang dikunjungi Anies untuk menyapa masyarakat.

"Kalau di setiap daerah berbeda-beda, namanya penceramah. Iya kan? Ya kalau satu tempat menyampaikan hal yang berbeda, di tempat lain menyampaikan hal berbeda, itu penceramah itu," kata Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/12/2022).

Baca juga: Nasdem: Menempatkan Anies sebagai Oposisi Itu Tidak Pas karena...

Ahmad Ali mengatakan, narasi politik yang berbeda di tiap wilayah ketika melakukan safari politik justru hanya terkesan ingin mengambil hati pemilih dan menciptakan kebohongan.

Ia menilai wajar bila narasi politik Anies di tiap daerah terkesan itu-itu saja. Selain menyamakan visi partai, audiens yang menyaksikan narasi tersebut berbeda-beda di tiap wilayah.

Jika narasinya berbeda-beda, audiens di wilayah satu dengan wilayah lainnya justru akan mendapatkan pemahaman yang berbeda pula.

"Kalau di sana (narasinya) ingin melahirkan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia, terus di tempat lain dia menyampaikan hal yang berbeda lagi. Yah, ini Anies sedang membangun kebohongan apa lagi?," ucap Ahmad.

"Kan audiens-nya berbeda-beda, materinya sama audiens-nya berbeda-beda," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan, setiap politisi adalah pembuat janji. Oleh karena itu, janji yang disampaikan juga harus sama di tiap wilayah.

Baca juga: Anies-AHY Berpotensi Menang Pilpres jika Ganjar Jomlo dan Prabowo Gandeng Muhaimin

Bukan janji yang dibuat-buat untuk menyesuaikan keinginan tiap audiens di daerah.

"Baru janji saja sudah bohong, sudah berbeda-beda, bagaimana? Bagaimana kalau kemudian mengurus pemerintahan? Jadi kalau 10 wilayah didatangi, 10 janji berbeda, yah bingung nanti masyarakat," ujar dia. 

Sebelumnya diberitakan, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden dari Partai Nasdem terkesan serba tanggung.

Di satu sisi, Nasdem menghendaki Anies untuk melanjutkan program-program Presiden Jokowi jika terpilih sebagai presiden 2024.

Di sisi lain, partai pimpinan Surya Paloh itu punya rencana berkoalisi dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dua partai oposisi yang kerap tak sejalan dengan program dan kebijakan pemerintah.

Ketiga partai juga menggembar-gemborkan Koalisi Perubahan.

"Kan Nasdem selalu bilang Anies akan menang, melanjutkan program-program Jokowi, di mana letak perubahannya?" kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Adi menilai, narasi politik yang disampaikan Anies saat bersafari itu-itu saja. Sebagai figur yang lekat dengan citra oposisi, Anies hampir tidak pernah menentang atau mengkritisi kebijakan presiden secara terbuka.

Baca juga: Jurus Nasdem Bela Safari Politik Anies dari Tuduhan Melanggar Etika

Padahal, basis massa Anies datang dari kalangan kontra Jokowi. Jika narasi yang sama itu terus diulang-ulang, menurut Adi, masyarakat akan segera bosan dengan figur Anies Baswedan.

"Semuanya serba nanggung. Orang juga bosan. Mana nih poros perubahan? Mana antitesa Jokowi? Antitesa Jokowi kok tidak mau dihadap-hadapkan dengan Jokowi," ujar dia.

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (88.8%)