Soal Uang Rp100 Triliun Milik Ferdy Sambo di BNI, PPATK Pastikan Itu Bukan Nilai Saldo Rekening
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memberikan tanggapan soal uang Rp100 triliun milik Ferdy Sambo di rekening BNI.
PPATK angkat bicara terkait diduga uang Rp100 triliun milik Ferdy Sambo di rekening BNI Brigadir Joshua tersebut.
PPATK memastikan bahwa angka itu bukanlah nilai saldo rekening melainkan nilai tersebut merupakan plafon tertinggi untuk membekukan yang lazim dilakukan di setiap rekening yang diblokir.
“Sudah jelaskan itu beberapa minggu lalu, bahwa itu bukan nilai saldo,” kata Ketua Kelompok Kehumasan PPATK, M Nasir Kongah saat dihubungi Pojoksatu.id, Senin (19/12/2022).
Nasir menuturkan, angka mencapai Rp100 triliun itu merupakan angka impossible yaitu merupakan angka tertinggi ketika bank hendak melakukan pembekukan salah satu rekening.
-
Pakar Kriminolog UI Sampai Heran Sambo Tak Minta Putri Candrawathi Visum Pemerkosaan
Dengan begitu, kata dia, dilakukan nilai tertinggi maka akan mempermudah membekukan aktivitas transaksi dalam jumlah apa pun.
“Jadi intinya itu bukan nilai saldo,” ujarnya.
Sebelumnya, Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Yenti Garnasih, berbicara perihal kebenaran uang Rp100 triliun milik Ferdy Sambo di rekening BNI Brigadir Joshua.
Menurut Pakar Hukum TPPU uang sebesar Rp100 triliun yang merupakan uang Ferdy Sambo itu memang benar adanya di rekening Brigadir Joshua.
-
Pakar Hukum TPPU Sebut Uang Rp100 Triliun Milik Sambo di Rekening BNI Joshua Tidak Bohong
Hal ini dibuktikan saldo di rekening Brigadir Joshua itu diperlihatkan oleh salah satu wartawan senior di televisi nasional bernama Aiman Witjaksono.
Dalam video yang diunggah akun instagram @lambe_turah memperlihatkan bukti debit uang Rp100 triliun atas nama Nofriansyah Yosua.
“Ada rekening yang kemudian didebit. Kemudian ada angka uang Rp100 triliun kurang. Tapi tulisannya debit. Debit itu artinya di hari itu didebit,” jawab Yenti Garnasih.
“Iya uangnya ada. Maka uang itu didebit. Kalau tulisannya didebit, bararti ada uang, terus kemudian keluar,” jawab Yenti Garnasih. (firdausi/pojoksatu)
Sentimen: positif (86.5%)