Sentimen
Positif (100%)
20 Des 2022 : 02.26
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19, Kemacetan

Rayakan Nataru, Tidak Ada Pembatasan Ibadah hingga Wisata

20 Des 2022 : 02.26 Views 1

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Rayakan Nataru, Tidak Ada Pembatasan Ibadah hingga Wisata

JawaPos.com – Mulai 22 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023, Polri memberlakukan Operasi Lilin untuk mengawal momen Natal dan tahun baru (Nataru). Selain memastikan keamanan, kelancaran arus lalu lintas turut menjadi perhatian.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pos pengamanan memiliki beberapa tugas untuk memperlancar arus lalu lintas saat libur Nataru. ’’Pos ini untuk pengamanan, pelayanan, dan memadukan semua pihak terkait,’’ ujarnya.

Tugas pertama adalah mengantisipasi kemacetan di momen libur Nataru. Selanjutnya, mencegah terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). ’’Tugas berikutnya, untuk bergerak cepat membantu masyarakat jika ada insiden di lapangan,’’ tegasnya.

Merujuk data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), diprediksi ada 44 juta warga yang akan melakukan mobilitas selama libur Nataru. Kondisi itu menuntut persiapan yang matang dan lintas sektoral. ’’Kepolisian, kementerian, dan lembaga sepakat bekerja sama untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat Nataru,’’ terangnya. Polri sendiri menyiagakan 166.791 personel.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa tahun ini tidak ada pembatasan dalam perayaan Nataru. Mulai pelaksanaan ibadah bagi umat Kristiani, pembatasan jumlah penumpang moda transportasi, kunjungan ke lokasi wisata, hingga pelaksanaan event tahun baru.

’’Jadi, nanti event juga dibebaskan, dibolehkan semua. Mulai karnaval, pesta musik, pokoknya semua dibebaskan yang baik-baik. Tapi, kalau yang nggak baik nggak boleh,’’ katanya.

Keputusan itu dibuat menyusul kondisi pandemi Covid-19 yang dinilai sudah melandai mesti belum usai. Angka kematian hingga okupansi rumah sakit hingga saat ini rendah. Karena itu, pemerintah percaya diri untuk kembali melakukan perayaan Natal 2022 dan tahun baru 2023 dengan meriah. ’’Tapi, tetap waspada. Karena kita masih berada di tengah suasana yang belum nyaman dalam keadaan Covid-19,’’ ungkapnya.

Muhadjir memastikan bahwa pemerintah menyiapkan segala hal terkait momen Nataru dengan baik. Koordinasi antar kementerian pun telah dilakukan. Baik yang menyangkut ibadah maupun wisata. Tak terkecuali transportasi dan sarana-prasarananya.

’’Untuk jalan nasional, ada penambahan dari Pak Menteri PUPR. Jadi, jalan nasional sudah 91,8 persen yang layak dilalui. Kemudian, ada beberapa penambahan ruas jalan tol,’’ papar mantan Mendikbud tersebut.

Puncak libur Nataru diprediksi terjadi dua kali. Yakni, pada 24–25 Desember 2022 dan 1–3 Januari 2023. Diperkirakan bakal ada 44,17 juta pergerakan manusia pada momen libur panjang tersebut. Jumlah itu naik 55 persen jika dibandingkan 2019 dan 2020.

Di sisi lain, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom menyampaikan sejumlah imbauan untuk umat Kristiani di Indonesia. Khususnya dalam pelaksanaan peribadatan Natal 2022. ’’Terkait dibebaskannya umat merayakan dengan kapasitas gereja 100 persen, saya mengimbau agar gereja-gereja tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat,’’ jelasnya kemarin.

Menurut Gomar, gereja harus menjadi pemulih dan penawar kehidupan. Untuk itu, gereja harus tetap menaati pola hidup bersih dan sehat. Juga, menjadi teladan dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang sejatinya

Sentimen: positif (100%)