Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Tokoh Terkait
Anies Baswedan Disebut Sudah Terkena Sindrom Thanos, Jubir PKB Sebut Ini Penyebab Dirinya Merasa Paling Benar dan Paling Hebat! Senin, 19/12/2022, 18:25 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Bakal calon presiden Partai Nasdem, Anies Baswedan kekinian disebut telah terkena sindrom Thanos.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Muda DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dira Martamin, lantaran Anies Baswedan dianggap telah mendukung pemerintahan yang kerap mematikan kritik.
Anies tambah dia, juga telah merasa dirinya paling hebat dan paling benar.
Sebelumnya, Anies Baswedan berbicara soal dirinya kerap mendapatkan kritik dari berbagai pihak. Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut kemudian meyinggung soal pemerintah yang kekinian terkadang mematikan kritik.
Baca Juga: Pengamat Sebut Anies Baswedan Tidak Bisa Dianggap Curi Start Kampanye: Orang Jadi Calon Presiden Aja Belum Tentu!
Hal itu disampaikan Anies dalam podcast bersama Imam Priyono dan Hendri Satrio dalam kanal Youtube R66 Newslitics.
"Pernyataan Anies menunjukan bahwa dia tengah terjangkit sindrom Thanos. Merasa apa yang dilakukan paling hebat dan paling benar. Sehingga menuding pemerintahan anti kritik," kata Dira kepada wartawan, dikutip Senin (19/12/2022).
Dira mengklaim, pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi sangat terbuka dengan kritik.
Bahkan, kata dia, pada awal tahun 2021, tepatnya bulan Februari Jokowi meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah.
"Pemerintah sangat terbuka dengan kritik. Justru pernyataan Anies yang mengklaim sering mendapatkan kritik yang akhirnya kritik tersebut harus dijawab satu per satu saat menjabat Gubernur DKI Jakarta menunjukan bahwa ia merasa paling hebat. Padahal, apa yang dilakukan Anies sudah lebih dulu dilakukan pemerintah. Anies terlalu banyak mengklaim," tuturnya.
Baca Juga: Sekjen PDIP Makin Bising Sindir Anies Baswedan, Nasdem: Kayak Istri Lagi Datang Bulan!
Selain itu, kata dia, Presiden Jokowi juga pernah mempertanyakaj mengapa oposisi saat ini lemah. Hal itu kala Jokowi bertemu dengan eks Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
"Itu menunjukkan bahwa pemerintah ingin di kritik. Pemerintah ingin memiliki lawan tanding yang seimbang. Ingin oposisi kuat, ingin mendapatkan masukan dari oposisi," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pemerintah paham betul bahwa kritik itu sesungguhnya edukasi publik. Tentu selama kritik tersebut faktual, selama tidak menyebarkan kebohongan dan kebencian.
Baca Juga: Tuding Pemerintahan Jokowi Tak Suka Kritik, Anies Baswedan Dikuliti Habis-habisan: Dia Merasa...
"Buktinya, masyarakat masih bisa memberikan kritik secara terbuka, dan Pak Jokowi sendiri terbuka untuk itu. Secara umum pemerintah masih memberi ruang yang luas untuk kritik," pungkasnya.
Baca Juga: Heru Budi Akui Berat Pimpin DKI Jakarta: Tak Akan Maju di Pilkada DKI Jakarta 2024
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Suara.com.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Sentimen: negatif (99.6%)