Wabup Purworejo Ingatkan, Perubahan Fungsi Lahan Berpotensi Timbulkan Bencana
Krjogja.com Jenis Media: News
Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH mendampingi penanaman pohon di Desa Samping. (foto: jarot sarwosambodo)
PURWOREJO - Perubahan fungsi lahan berpotensi menimbulkan bencana alam. Kondisi itu rentan terjadi pada wilayah yang memiliki topografi perbukitan dan pantai seperti Kabupaten Purworejo.
Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH mengatakan, wilayah Kabupaten Purworejo memiliki potensi kerawanan bencana yang cukup tinggi.
"Wilayah kita yang terdapat perbukitan, juga ada sungai besar dan juga pantai, sudah termasuk rawan bencana. Kalau sampai terjadi perubahan fungsi lahan yang tidak terkendali, bisa jadi kerawanan itu akan meningkat," katanya, Minggu (18/12/2022).
Menurutnya, perubahan fungsi lahan menjadi kawasan permukiman dan pertanian dapat menyebabkan air hujan yang turun tidak dapat langsung meresap ke dalam tanah. Kawasan yang seharusnya menjadi daerah tangkapan air, lanjutnya, akan kehilangan fungsinya ketika kondisi alamnya berubah.
Wabup meminta masyarakat untuk arif dan bijaksana dalam mengelola lingkungan di sekitarnya. Upaya yang dapat dilakukan, katanya, bisa dengan kegiatan konservasi atau tidak serampangan memanfaatkan alam.
Upaya konservasi, lanjutnya, menjadi salah satu fokus pemerintah kabupaten dalam menjaga Purworejo dari bencana.
"Pemerintah bersama masyarakat, melakukan berbagai upaya konservasi, misalnya penghijauan," ujarnya.
Kegiatan itu antara lain dilakukan di Desa Samping, Kecamatan Kemiri, belum lama ini. Wabup mengikuti kegiatan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) dan Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN).
Dijelaskan, GNPDAS yang dicanangkan pada tahun 2018 merupakan pengembangan atas agenda tahunan penanaman pohon pada kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia dengan perspektif yang lebih luas.
"Tujuannya tentu untuk pemulihan lahan kritis di hulu DAS," ungkapnya.
Dalam kegiatan itu, Yuli Hastuti menanam pohon enau bersama petani Kelompok Tani Adi Luwih Desa Samping.
"Kemarin, saya menyampaikan harapan agar warga mau menjaga dan merawat bibit hingga memberikan manfaat ekonomi dan konservasi. Sehingga dapat mewujudkan masyarakat Desa Samping yang berkecukupan pangan dan sejahtera," tandasnya. (Jas)
Sentimen: negatif (72.7%)