Sentimen
93 Sekolah di Lebak Selatan Berada di Kawasan Rawan Gempa dan Tsunami, Ini Upaya Mitigasi yang Harus Dilakukan
Poros.id Jenis Media: Regional
POROS.ID - Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan, Abah Lala mengungkap ada 93 sekolah, yang meliputi SD, SMP, SMA, SKh, madrasah, PAUD, TK dan Ponpes di wilayah Lebak Selatan berada di kawasan rawan gempa dan tsunami
93 sekolah yang berada di kawasan rawan gempa dan tsunami itu, terang Abah Lala, tersebar di 6 Kecamatan di wilayah Lebak Selatan. Diantaranya Kecamatan Cilograng, Bayah, Malingping, Panggarangan, Wanasalam dan Kecamatan Cihara
Atas kondisi ini, lanjut Abah Lala, perlu dilakukan upaya untuk pengurangan risiko atau mitigasi. Hal itu, tandas Anis, harus dapat dilakukan sejak dini.
"Bisa kita bayangkan, jika gempa terjadi pada saat jam belajar, apa yang akan terjadi. Ada sekitar 17.756 siswa dan 1.542 tenaga pendidik yang akan berhamburan tanpa arah, karena meraka tidak paham apa yang harus dilakukan," kata Abah Lala saat menyampaikan materi pada diskusi publik yang digelar DPK KNPI Malingping, Senin 19 Desember 2022
Sebagai langkah antisipasi, lanjut Abah Lala, maka diperlukan langkah-langkah mitigasi sejak dini. Seperti mengetahui peta resiko bencana, adanya data demografi zona rawan bencana, menginventarisir data sumberdaya ekonomi, infrastruktur, politik, sosial dan ekonomi
Selain itu, tambah Abah Lala, harus juga adanya peta evakuasi, disediakan papan informasi publik risiko bencana, pemberian materi sosialisasi dan pendidikan kesiapsiagaan serta adanya kegiatan-kegiatan pendidikan kesiapsiagaan secara rutin yang dilakukan di sekolah sekokah
"Saat ini, jangankan siswanya, guru-gurunya juga masih banyak yang belum memiliki pemahaman yang baik terhadap mitigasi bencana," ujarnya
Di tempat yang sama, Kasie Rekonstruksi Pasca Bencana BPBD Banten, Y Simanjuntak mengatakan, mitigasi dan penanggulangan bencana menurutnya tidak bisa jika hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan harus banyak pihak yang terlibat
"Ada 5 unsur penting, pertama pemerintah, kemudian masyarakat, para pengusaha, akademisi dan media massa," katanya ***
Sentimen: negatif (76.2%)