Sentimen
Positif (88%)
19 Des 2022 : 16.32
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Brawijaya

Partai Terkait

PKB Tawarkan Program Khusus Cegah Resesi 2023

19 Des 2022 : 16.32 Views 1

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

PKB Tawarkan Program Khusus Cegah Resesi 2023

JawaPos.com–Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tawarkan program baru untuk mencegah resesi ekonomi yang dikhawatirkan terjadi pada 2023 mendatang.

Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur Ahmad Athoillah menjelaskan program tersebut dibuat Ketua PKB Muhaimin Iskandar. Program itu diklaim mampu meminimalisir ancaman resesi pada 2023.

”Total terdapat 6 Program Gus Muhaimin dan PKB yang bakal digelar,” ujar Ahmad Athoillah.

Pertama-tama, kata Athoillah, pemerintah bisa melaksanakan 3 hal utama. Yakni pertanian, pendidikan, dan UMKM. Ketiga hal itu dinilai berkesinambungan dan memberikan dampak besar.

”Yang pertama sektor pertanian. Setiap kami melakukan kunjungan ke para petani pasti yang dikeluhkan adalah masalah subsidi pupuk. Jika masalah alokasi subsidi pupuk masih belum bisa teratasi dengan tepat, hasil panen tidak akan maksimal yang mengakibatkan harga bahan pokok akan terus mengalami kenaikan,” terang Ahmad Athoillah, anggota Komisi B DPRD Jatim tersebut, Senin (19/12).

Program itu, kata dia, bisa dilakukan dengan membuat program pupuk gratis untuk petani kecil dengan skala lahan maksimal 0,5 hektare. Dia meyakini hasil panen akan meningkat dan harga bahan pokok juga tidak akan memberatkan masyarakat.

Program kedua, lanjut Ahmad Athoillah adalah pendidikan. Sebagai mahasiswa aktif program doktor Universitas Brawijaya itu menyinggung keputusan pemerintah yang secara resmi menghapus tenaga honorer mulai 2023. Keputusan itu dinilai kurang tepat.

Menurut dia, Indonesia kini memiliki guru honorer yang jumlahnya lebih dari 700.000 orang. Bila ditotal, 24 persen dari total tenaga pendidik adalah guru honorer. Dari catatan PKB, terdapat 3 juta tenaga pendidik.

”Mereka merupakan juga bagian tulang punggung pendidikan di Indonesia. Peran mereka juga yang mencerdaskan anak bangsa. Maka nasib mereka perlu diperhatikan secara lebih,” tutur Ahmad Athoillah.

Dari dua program itu, dia menambahkan, PKB mengerucutkan pada program terakhir yakni UMKM. Merujuk pada masa pandemi selama 2 tahun terakhir, PKB melihat bahwa UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Melansir data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) pada 2018, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. UMKM tersebut didominasi pelaku usaha mikro yang berjumlah 98,68 persen dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89 persen. Sementara itu, sumbangan usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8 persen.

Bonus demografi, lanjut dia, bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan mendukung penuh para startup dan kaum milenial untuk mengembangkan usaha mereka. Salah satunya dengan memberikan fasilitas kredit tanpa agunan.

”Dengan begitu akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru, sehingga ancaman resesi tahun 2023 bisa diminimalisir,” tutur Gus Athoillah yang juga mantan ketua PC ISNU Jombang tersebut.

”Tiga hal tersebut, merupakan cakupan dari 6 Program Gus Muhaimin dan PKB. Karena sebagai Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, kami juga harus mendukung penuh inovasi program yang diusulkan ke pemerintah demi kesejahteraan masyarakat,” tambah Ahmad Athoillah.

Menurut dia, Cak Imin, sapaan Ketua PKB, telah menawarkan 6 program kepada pemerintah. Keenamnya adalah listrik gratis untuk masyarakat miskin (pelanggan 450 VA), pupuk gratis untuk petani kecil (dengan lahan 0,5 ha), subsidi BBM untuk pengguna motor dan angkutan umum, kredit modal tanpa agunan untuk generasi milenial, dana pension naik untuk TNI, Polri, dan veteran, dan yang keenam guru honorer menjadi guru tetap.

Editor : Latu Ratri Mubyarsah

Reporter : Rafika Rachma Maulidini

Sentimen: positif (88.9%)