Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UIN, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Tokoh Terkait
Demokrat Tak Masalah jika Anies Lanjutkan Program Jokowi yang Pas, tapi...
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat tak mempersoalkan apabila nantinya Anies Baswedan melanjutkan sejumlah program kerja Presiden Joko Widodo bila terpilih menjadi presiden pada 2024.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani berpandangan, hal itu tidak bertabrakan dengan misi Demokrat sebagai oposisi pemerintahan dua periode.
"Namun jika ada kebijakan yang sudah pas, tentunya kita juga tak menutup mata untuk ditingkatkan," kata Kamhar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/12/2022).
Baca juga: Tak Masalah Anies Lanjutkan Program Jokowi, PKS: Platform Perubahan Bukan Berarti Anti-Jokowi
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa semangat koalisi yang akan dibentuk bersama Nasdem dan PKS adalah perubahan. Hal itu juga dinilai sejalan dengan narasi yang selama ini dibangun Anies, yaitu continuity (keberlanjutan) dan change (perubahan).
Kamhar pun menjelaskan perubahan yang dimaksud yaitu karena melihat kelemahan dalam pemerintahan saat ini.
"Karena kami memandang banyak kebijakan yang diambil pemerintah sekarang kurang tepat, tidak tepat atau belum tepat ketika dihadapkan dengan konteks dari sisi keberpihakan terhadap rakyat, dukungan sumber daya yang tersedia, waktu, urgensi dan sebagainya," ucap Kamhar.
Baca juga: Demokrat Ungkap Faktor yang Mungkin Membuat Publik Bosan ke Anies: Tiketnya Belum Utuh
Lanjut dia, banyak kebijakan pemerintah sekarang yang bagi Demokrat, mesti dievaluasi. Misalnya, kebijakan terkait mobil listrik, yang menurutnya sarat kepentingan oligarki.
"Yang terbaru adalah kebijakan pemberian subsidi bagi pembeli mobil listrik dan motor listrik dengan jumlah yang besar yang nyata-nyata ini hanya untuk konsumen kelas menengah atas," terang dia.
"Sementara di waktu yang bersamaan subsidi gas LPG 3 kg dikurangi, listrik dan BBM pun demikian yang dibutuhkan sebagian besar rakyat kecil," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden dari Partai Nasdem terkesan serba tanggung.
Baca juga: Pencapresan Anies Dinilai Serba Tanggung, Suarakan Perubahan tapi Hendak Lanjutkan Program Jokowi
Di satu sisi, Nasdem menghendaki Anies untuk melanjutkan program-program Presiden Jokowi jika terpilih sebagai presiden 2024.
Di sisi lain, partai pimpinan Surya Paloh itu punya rencana berkoalisi dengan Demokrat dan PKS, dua partai oposisi yang kerap tak sejalan dengan program dan kebijakan pemerintah. Ketiga partai juga menggembar-gemborkan Koalisi Perubahan.
"Kan Nasdem selalu bilang Anies akan menang, melanjutkan program-program Jokowi, di mana letak perubahannya?" kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).
Memang, pascadeklarasi pencapresan, Anies sangat giat bersafari politik. Namun, kata Adi, narasi politik yang disampaikannya dalam setiap roadshow itu-itu saja.
Sebagai figur yang lekat dengan citra oposisi, Anies hampir tidak pernah menentang atau mengkritisi kebijakan presiden secara terbuka. Padahal, basis massa Anies datang dari kalangan kontra Jokowi.
Jika narasi yang sama itu terus diulang-ulang, menurut Adi, masyarakat akan segera bosan dengan figur Anies Baswedan.
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (66.6%)