Sentimen
Positif (88%)
19 Des 2022 : 03.06
Tokoh Terkait

Keunggulan CNG Dibanding BBM Biasa, Peneliti BRIN Sebut Nilai Oktannya Bisa Melebihi Pertamax Turbo

19 Des 2022 : 03.06 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Keunggulan CNG Dibanding BBM Biasa, Peneliti BRIN Sebut Nilai Oktannya Bisa Melebihi Pertamax Turbo

PIKIRAN RAKYAT – Penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan roda dua dan empat di Indonesia masih terbilang kurang populer dibandingkan dengan BBM.

Penggunaan bahan bakar alternatif yang biasa digunakan untuk kendaraan ini bernama Compressed Natural Gas (CNG).

Selain CNG, ada juga bahan bakar gas yang biasa dipakai di Indonesia yaitu Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan Liquefied Natural Gas (LNG).

Menurut peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional, Hari Sumartono, penggunaan gas alam sebagai alternatif BBM ini bisa lebih efektif mengurangi polusi udara dari emisi kendaraan sebesar 20 persen hingga 25 persen.

“Karena komposisi kimia CNG atau gas alam mayoritas 90 persen metana sehingga menghasilkan emisi CO2 yang lebih kecil dibanding bensin, bisa 20-25 persen lebih rendah,” ucapnya.

Baca Juga: Bisa Pakai CNG, Apakah Mobil dan Motor Harus Ganti Mesin? Simak Penjelasannya

Menurut dia, penggunaan CNG dari sisi ekonomi punya keunggulan dari BBM dan LPG karena tak perlu impor, alias di Indonesia sudah ada.

“Bisa lebih efektif LNG dari sisi ekonomi, kita tidak perlu repot impor, di Indonesia kan ada. Cuma problemnya memang jika kita bicara CNG atau LNG memang prasarananya yang masih susah,” tutur Hari.

Keunggulan lain yang ditawarkan dari CNG ini adalah punya nilai oktan yang lebih tinggi dari bensin, yakni bisa mencapai 320 lebih.

“LPG sendiri bisa di atas 100 oktan, sementara bensin yang terbaik sekali pun seperti Pertamax hanya 92 oktan atau turbo 95 sampai 98 oktan,” ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Artinya, pembakaran di dalam mesin akan lebih baik dan lebih ramah lingkungan. Selain itu, performa kendaraan pun bisa meningkat terutama saat dalam kondisi jalan menanjak.

Baca Juga: Isyaratkan Nuklir Siap Dikembangkan di Indonesia, Jokowi Terbitkan 2 Peraturan Terkait

Kendati begitu, penggunaan CNG ini dinilai masih kurang popular di kalangan publik karena berbagai alasan.

Pertama, kurangnya saranan stasiun pengisian bahan bakar gas, dan kedua memerlukan alat khusus berupa tabung yang lebih tebal dan berat.

“Kalau kita pakai yang CNG perlu tabung yang khusus karena tekanannya sangat tinggi, 200 kali tekanan atmosfer sehingga tabungnya khusus, tebal dan berat. Prasarana pengisian ulangnya juga kurang tidak seperti LPG yang 3 kilogram itu beli di warung ada,” kata Hari.

Hari berharap, suatu saat pemerintah membuat program mendorong penggunaan gas alam karena lebih murah dan berkualitas, terutama untuk kendaraan dengan jarak tempuh yang jauh seperti taksi dan bus.

“Penggunaan gas alam itu memang harganya murah tapi tidak subsidi artinya masyarakat dapat produk harga murah kualitas bagus tapi pemerintah tidak harus subsidi, cukup memberikan akses kemudahan supaya suplai LNG mudah bagi masyarakat,” ucapnya.***

Sentimen: positif (88.6%)