Sentimen
Negatif (100%)
18 Des 2022 : 22.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Gunung, Pandeglang

Tokoh Terkait

Kisah Heroik Kapten Muslihat Usir Penjajah dari Kota Bogor, Gugur di Usia Muda

19 Des 2022 : 05.49 Views 1

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Kisah Heroik Kapten Muslihat Usir Penjajah dari Kota Bogor, Gugur di Usia Muda

JAKARTA, iNews.id - Warga Bogor mungkin tidak asing dengan nama Kapten Muslihat. Pasalnya Kapten Muslihat merupakan nama salah satu jalan yang terletak di jantung Kota Bogor.

Jalan Kapten Muslihat terletak tidak jauh dari Stasiun Bogor. Jalan ini setiap harinya ramai dilalui orang-orang yang pergi beraktivitas.

Kapten Muslihat merupakan salah satu pejuang di masa kemerdekaan. Sang kapten memiliki nama asli Tubagus Muslihat.

Dia lahir di Pandeglang, Banten 26 Oktober 1926 silam. Ayahnya Tubagus Djuhanuddin adalah seorang kepala Sekolah Rakyat yang mendapat tugas di Bogor.

Tak banyak yang tahu kisah heroik Kapten Muslihat yang gugur di usia muda saat berjuang untuk kemerdekaan. Berbagai sumber dan data dari Pemerintah Kota Bogor menyebut Kapten Muslihat pernah bekerja di Bosbouw Proefstation atau Balai Penelitian Kehutanan di Gunung Batu Bogor. Dia juga pernah bekerja di Rumah Sakit Kedung Halang Bogor menjadi juru rawat.

Kisah Kapten Muslihat bermula saat Bogor dikuasai tentara Jepang. Dai Nippon ketika itu mendirikan pasukan PETA (Pembela Tanah Air). Muslihat ikut bergabung dengan PETA dan terpilih sebagai shodanco atau komandan peleton.

Setelah Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom sekutu pada 6 dan 9 Agustus 1945, tentara Jepang membubarkan PETA dan menyuruh anggota PETA yang ada di asrama untuk kembali ke kampung masing-masing.

Tepat pada 17 Agustus 1945 Soekarno dan Hatta memproklamirkan kemerdekaaan Indonesia. Situasi ini membuat rakyat semakin bersemangat mengusir penjajah. Kantor-kantor yang diduduki tentara Jepang berhasil direbut pejuang dan beralih menjadi milik Republik Indonesia.

Kapten Muslihat yang berjuang di Bogor langsung diangkat menjadi Kapten dan ditugaskan sebagai Komandan Kompi IV Batalion II Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Meski sudah sudah dinyatakan merdeka, Indonesia belum sepenuhnya bebas dari para penjajah. Setelah Jepang lengser, datang tentara Inggris. Mereka berhasil menguasai tempat-tempat utama. Di Bogor, tentara Inggris mencoba merebut Istana yang waktu itu dijaga ketat pemuda-pemuda Bogor.

Mereka berhasil memasuki Istana Bogor dan memukul mundur para pejuang. Tak tinggal diam, pada 6 Desember 1945 rakyat Bogor melakukan pemberontakan dengan mengenakan bambu runcing, golok dan pedang untuk mengusir penjajah. Dengan persenjataan seadanya, mereka tak kenal takut menyerang markas-markas yang diduduki Inggris.

Editor : Reza Fajri

Bagikan Artikel:



Sentimen: negatif (100%)