PIKIRAN RAKYAT - Pilkada 2024 merupakan pesta demokrasi Indonesia yang akan diwarnai berbagai isu panas, termasuk terkait politik identitas.

Mewaspadai politik identitas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan peringatan pada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terkait Pilkada 2024.

Jokowi menyebutkan bahwa politik identitas sangat mungkin bergulir memanas dan tak terkendali, seiring dengan makin mendekatnya waktu Pilkada 2024.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,1 Guncang Sumba Barat Daya NTT, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Adapun pernyataan Jokowi soal politik identitas disampaikan dalam acara Konsolidasi Nasional Bawaslu 2022 di Jakarta pada Sabtu, 17 Desember 2022.

Jokowi, pada awalnya memberi apresiasi pada Bawaslu yang segera melakukan tugas untuk mengawasi kampanye selama Pilkada 2024.

Kemudian, berlanjut dengan Jokowi menyoroti media sosial yang memunculkan berbagai isu terkait Pilkada 2024.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Serba-serbi Laga Kroasia vs Maroko hingga Ramalan Nostradamus Baru Soal Piala Dunia 2022

"Problemnya sering dimulai dari medsos, ngipas-ngipasi dimulai dari situ, nanti lapangannya kan menjadi ramai dan panas," ujar Presiden Jokowi menyampaikan.

Untuk itu, Jokowi meminta Bawaslu selalu waspada pada kemunculan pelanggaran Pilkada 2024 yang berasal dari media sosial.

Paling utamanya, isu-isu terkait agama, suku, ras yang memang beragam di Indonesia.

Baca Juga: Kode Redeem FF Limited 18 Desember 2022, Klaim Sekarang Juga Pakai Akun Free Fire

"Hati-hati kita ini beragam. Agama, suku, dan ras beragam. Jadi hati-hati, kalau ada percikan kecil mengenai ini," ujarnya menegaskan.

Ditekankan Jokowi, Bawaslu tidak boleh ragu-ragu untuk memperingatkan mereka yang terbukti melakukan pelanggaran Pilkada 2024.

"Segera diperingatkan, enggak usah ragu-ragu, segera peringatkan, panggil, pasti grogi," kata Jokowi.

Sementara itu, Pilkada 2024 akan tercatat sebagai pesta demokrasi terbesar sepanjang sejarah di Indonesia hingga tingkat dunia.***