Sentimen
Positif (88%)
18 Des 2022 : 07.46
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Petakan Potensi Pelanggaran Pemilu, Jangan Pontang-panting Setelah Kejadian

18 Des 2022 : 07.46 Views 2

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Petakan Potensi Pelanggaran Pemilu, Jangan Pontang-panting Setelah Kejadian

AKURAT.CO Presiden Joko Widodo meminta Bawaslu RI untuk memetakan provinsi hingga kecamatan yang berpotensi terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan pemilu dan pilkada tahun 2024.

"Bawaslu di kabupaten/kota memetakan, Bawaslu di kecamatan memetakan, semuanya akan lebih memudahkan. Perhatikan satu per satu setiap kemungkinan, jangan sampai ada yang terlewat. Lakukan perencanaan yang matang, siapkan langkah pencegahan, siapkan langkah-langkah mitigasi, siapkan langkah-langkah antisipasi. Jangan sampai ada kejadian kita baru pontang-panting," paparnya saat memberikan arahan dalam Konsolidasi Nasional Bawaslu di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).

Dalam arahan yang kedua, Presiden meminta agar Bawaslu fokus pada upaya-upaya pencegahan. Menurut dia, Bawaslu jangan hanya bekerja saat terjadi pelanggaran, serta pasif menunggu pengaduan. Sebab, Bawaslu harus sejak dini mencegah terjadinya gesekan yang bisa menimbulkan benturan-benturan sosial.

baca juga:

Lebih jauh, Presiden berharap Bawaslu tidak hanya berhenti pada level pengawasan teknis pelaksanaan tahapan pemilu, namun juga memiliki indeks kerawanan pemilu.

Presiden juga merespons baik rencana Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, yang akan meningkatkan pengawasan terkait pemilu di media sosial karena sering menjadi ajang menyebarkan isu.

Presiden menekankan bahwa salah satu faktor kerawanan pada pemilu dan pilkada adalah soal politik identitas, politik SARA dan hoaks.

"Kita tidak bisa bersantai-santai dengan politik identitas, politisasi agama, politik SARA. Jangan berikan ruang apapun kepada ini, ini sangat berbahaya sekali. Ini bisa menjadi peluang pihak lain untuk memecah belah keutuhan negara kita, keutuhan kita sebagai sebuah bangsa," jelasnya.

Pada arahan ketiga, Presiden meminta Bawaslu bekerja cepat, responsif, dan selalu berada dalam koridor hukum. Selain juga diminta agar merespons dan menyelesaikan pengaduan dengan cepat, menindak dan menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas, memegang teguh integritas dan melakukannya secara adil dan tidak memihak.

Yang terakhir, Presiden mendorong agar Bawaslu melibatkan partisipasi masyarakat seluas-luasnya. Juga meminta agar Bawaslu menggencarkan pendidikan politik, literasi dan partisipasi masyarakat untuk menjaga pemilu yang berintegritas dan berkualitas.

"Partisipasi masyarakat ini akan mempermudah tugas Bawaslu. Partisipasi masyarakat ini salah satunya penting dalam mengatasi praktik politik uang, ini hati-hati banyak kejadian mengenai ini," tutur Presiden.

Sentimen: positif (88.7%)