Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: New York
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Joe Biden Perintahkan Dokumen Pembunuhan JFK Dirilis Tanpa Editan, Ada Rahasia CIA?
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Gedung Putih telah memerintahkan dirilisnya untuk pertama kali ribuan berkas komplet terkait pembunuhan Presiden Amerika Serikat (AS) John F Kennedy (JFK). Dengan dipublikasikannya sekitar 13.173 berkas secara daring, publik dapat mengakses lebih dari 97 persen catatan dalam koleksi tersebut. Sejarawan pun berharap dapat mempelajari pembunuhan itu lebih lanjut.
Dilansir dari BBC, JFK ditembak mati saat mengunjungi Dallas, Texas, pada 22 November 1963. Tim penyelidik tahun 1964, Komisi Warren, menemukan bahwa mendiang dibunuh oleh Lee Harvey Oswald, seorang warga negara AS yang sebelumnya tinggal di Uni Soviet.
Oswald melancarkan aksinya sendirian. Namun, ia ditemukan tewas dibunuh di ruang bawah tanah markas polisi Dallas 2 hari setelah ditangkap.
baca juga:
Kematian JFK pun melahirkan teori konspirasi selama puluhan tahun.
Undang-undang (UU) tahun 1992 mewajibkan pemerintah untuk merilis semua dokumen tentang pembunuhan itu pada Oktober 2017. Pada Kamis (15/12/2022), Presiden Joe Biden menerbitkan perintah eksekutif yang mengesahkan pengungkapan baru. Namun, beberapa berkas akan dirahasiakan hingga Juni 2023 untuk melindungi dari kemungkinan 'bahaya yang dapat diperkirakan'.
Menurut Arsip Nasional AS, 515 dokumen akan tetap ditahan seluruhnya, sementara 2.545 lainnya akan ditahan sebagaian.
Sementara itu, pada Kamis (15/12/2022), CIA mengaku tak menyembunyikan informasi tentang Oswald dari penyelidik AS. Agen mata-mata AS pun bersikeras tak pernah 'melibatkan Oswald'.
Akademisi dan ahli teori JFK berharap rilis terbaru ini akan mengungkap lebih banyak informasi tentang aktivitas Oswald di Kota Meksiko. Di sana, ia bertemu dengan seorang perwira KGB Soviet pada Oktober 1963.
Menurut pernyataan terbaru CIA, semua informasi yang dipegang oleh agen terkait dengan perjalanan Oswald ke Kota Meksiko telah dirilis sebelumnya.
"Tak ada informasi baru tentang topik ini dalam rilis tahun 2022," tuturnya.
Namun, menurut para peneliti dari Mary Ferrel Foundation, yayasan nirlaba yang menggugat pemerintah untuk merilis dokumen tersebut, CIA menahan informasi tentang waktu Oswald di Meksiko. Yayasan bersikeras sejumlah catatan CIA tak pernah diserahkan ke badan arsip, sehingga tak masuk dalam koleksi yang baru saja dirilis.
Berdasarkan satu dokumen yang baru diungkap, presiden Meksiko membantu AS menyadap kedutaan Soviet di Meksiko, tanpa sepengetahuan pejabat lain di pemerintah Meksiko. Nukilan informasi ini disembunyikan oleh redaksi dalam versi berkas yang dirilis sebelumnya, menurut laporan CBS News.
Gedung Putih pun yakin penerbitan dokumen ini akan memberikan pemahamam yang lebih besar kepada publik tentang penyelidikan atas pembunuhan itu.
"Lembaga telah melakukan upaya komprehensif untuk meninjau hampir 16 ribu rekaman lengkap yang sebelumnya telah dirilis dalam bentuk yang telah disunting. Mereka pun menetapkan lebih dari 70 persen dari rekaman tersebut kini dapat dirilis secara komplet," tulis Biden dalam surat perintahnya.
Pemerintahan Donald Trump merilis ribuan halaman selama masa kepresidenannya. Namun, sisanya ditahan dengan alasan keamanan nasional, meski UU tahun 1992 memaksa dipublikasikannya semua informasi pada 2017.
Pada Oktober 2021, Biden merilis sekitar 1.500 dokumen, tetapi menyegel sisanya.
Rilis terbaru ini pun disambut baik oleh Philip Shenon, mantan reporter New York Times sekaligus penulis 'A Cruel and Shocking Act: The Secret History of the Kennedy Assassination'. Menurutnya, arsip baru tersebut dapat menjelaskan apakah pemerintah mungkin mengetahui niat Oswald.
"Saya menduga mungkin ada informasi dalam dokumen-dokumen ini yang menunjukkan bahwa orang lain tahu sebelum Kennedy dibunuh bahwa Lee Harvey Oswald ini berbahaya. Ia mungkin juga telah berbicara blak-blakan soal niatnya membunuh presiden.
"Pertanyaannya, apakah lembaga pemerintah, CIA dan FBI, merasa orang ini berbahaya bagi Presiden Kennedy? Jika mereka menindaklanjuti informasi itu, dapatkah mereka menyelamatkan presiden?" pungkasnya.[]
Sentimen: negatif (66.6%)