Surabaya: Sebanyak 79.632 orang di Surabaya suspek penyakit Tuberkulosis (TBC). Namun setelah dilakukan skrining, sebanyak 7.070 orang dipastikan positif TBC.
 
"Setelah diperiksa dari 79.632, sebanyak 7.070 atau 63,07 persen yang terdiagnosa TBC, dan mereka sudah mendapatkan treatment coverage TBC. Data 7.070 itu terdiri dari warga Surabaya dan non Surabaya," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Sri Setyani, di Surabaya, Jumat, 16 Desember 2022.
 
Sri memastikan para pasien yang kedapatan positif TBC akan dilakukan pengobatan secara rutin. Sehingga kasus TBC di Surabaya bisa terus berkurang bahkan nihil.
 
Sri menegaskan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, juga berkomitmen dalam penanggulangan TBC di wilayahnya. Maka itu Dinkes setempat melakukan pemeriksaan kepada masyarakat yang sedang mengalami batuk dan tidak kunjung sembuh.

-?

- - - -
"Artinya, TBC bukanlah penyakit keturunan, melainkan penyakit menular yang bisa sembuh. Kita berusaha mencari, sehingga mengurangi orang yang mungkin sudah terjangkit TBC," jelasnya.
 
Untuk menekan kasus TBC itu, kata dia, juga telah dibentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC berasal dari jajaran Pemkot Surabaya. Selain itu, Pemkot juga melibatkan peran swasta, dunia usaha, akademisi (perguruan tinggi dan asosiasi), dan komunitas (LSM dan CSO).
 
"Komitmen Pemkot Surabaya juga melakukan pemberian makanan. Kegiatan penanggulangan TBC turut dilakukan oleh seluruh jajaran OPD. Mulai dari melakukan sosialisasi, penemuan kasus, hingga memberikan intervensi," ungkapnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 

(DEN)