Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Duren Tiga
Kasus: pembunuhan, penembakan
Tokoh Terkait
Hendra Kurniawan
Brigadir Yosua Hutabarat
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat
Irfan Widyanto Bantah Screening 20 CCTV di Rumdin Ferdy Sambo
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Terdakwa Irfan Widyanto menbantah melakukan screening kepada 20 CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga No.46, Jakarta Selatan. Hal ini sekaligus membantah kesaksian Hendra Kurniawan dalam persidangan.
“Faktanya saya tidak pernah melakukan screening terhadap 20 titik CCTV,” kata Irfan yang merupakan lulusan Akpol peraih penghargaan Adhi Makayasa tahun 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (16/12).
Irfan mengatakan, saat datang ke rumah dinas Sambo, dirinya langsung bertemu dengan Agus Nurpatria. Perintah dari Agus adalah mengamankan CCTV disekitar rumah dinas. Lalu Irfan mengganti DVR di pos sekuriti dan mengambil DVR di rumah Ridwan Rhekynellson Soplanit.
“Saya langsung bertemu pak Agus untuk melaksanakan perintahnya,” jelasnya.
Diketahui, Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo didakwa melakukan pelanggaran obstruction of justice atau menghalang-halangi penyidikan dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Setelah proses penembakan Yosua, Sambo mengarang cerita bahwa kematian Yosua karena tembak menembak dengan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E.
Pada 8 Juli 2022 Sambo memanggil Brigjen Pol Hendra Kurniawan untuk datang ke rumah dinas di Jalan Duren Tiga, Mampang, Jakarta Selatan.
“Saksi Hendra Kurniawan bertanya kepada terdakwa Ferdy Sambo ada peristiwa apa Bang? Dijawab oleh Ferdy Sambo ada pelecehan terhadap Mbakmu,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10).
Hendra Kurniawan kemudian menghubungi AKBP Ari Cahya Nugraha untuk melakukan screening CCTV di sekitar komplek rumah dinas Kadiv Propam Polri. Irfan Widyanto selaku anak buah Ari Cahya Nugraha melaporkan ada 20 CCTV.
Editor : Eko D. Ryandi
Reporter : Sabik Aji Taufan
Sentimen: negatif (88.9%)