Mutiul Alim | Jum'at, 16/12/2022 18:45 WIB

Plt Direktur Jenderal Dikti Ristek, Nizam bersama Kepala LLDikti Wilayah III, Paristiyanti Nurwardani (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Dikti Ristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menyelenggarakan program Kampung Cekatan (Cepat, Kolaboratif, Bangkit, dan Tangguh).

Program ini bertujuan membantu pemulihan 10 lokasi terdampak gempa Cianjur, sekaligus dalam rangka pelaksananaan Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Berbasis Indikator Utama bagi Pergururan Tinggi Swasta Tahun 2022.

Plt Dirjen Dikti Ristek, Nizam mengatakan bahwa masyarakat dan pemerintah perlu bersama-sama membuat perencanaan tata ruang yang baik, guna mengindentifikasi zona kawasan dan zonasi yang aman bencana maupun rawan bencana.

"Sehingga harus dilakukan relokasi serta microzonasi bersama dengan dinas terkait, agar bisa pulih kembali lebih cepat lebih Tangguh secara gotong royong," kata Nizam dalam Kick Off Kampung Cekattan pada Selasa (13/12) lalu di Cianjur, Jawa Barat.

Program Kampung Cekattan yang melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta, menurut Sesditjen Dikti Ristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie, merupakan upaya membantu masyarakat yang ada di Cianjur. Kegiatan ini juga merupakan hasil kolaborasi bersama LLDikti Wilayah IV dan LLDikti Wilayah III.

"Dengan melibatkan 10 PTS tambahan, dari Ditjen diktiristek saat ini telah mengalokasikan pendanaan untuk program-program pembangunan maupun pemulihan kondisi yang ada di lapangan sebesar Rp5 miliar," urai Tjitjik.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh semua pihak yang terlibat, baik instansi pemerintahan maupun perorangan hingga perguruan tinggi.

"Kami mohon petunjuk dan arahan, sehingga masyarakat Cianjur yang diungsikan masih tetap bisa bekerja untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, maka dari itu kami perlu pemikir-pemikir dari perguruan tinggi dan dari anggota DPR RI ini, kiranya dapat memberikan solusi-solusi untuk kami jalankan ke depan (berkelanjutan)," kata Herman.

Sementara itu, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III mempunyai tiga program komprehensif yang akan diterapkan di Kabupaten Cianjur. Pertama, Program Kebersihan dan Kesehatan. Kedua, Program Pendidikan. Dan ketiga, Program Pemberdayaan Masyarakat.

Kepala LLDikti Wilayah III, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, program inilah yang harus diterapkan di Kabupaten Cianjur ini. Dengan adanya tiga program yang komprehensif ini diharapkan bisa mempercepat kedaan di kabupaten cianjur, pendidikan yang tidak terhambat, serta bisa melakukan percepatan ekonomi.

"Misalnya untuk percepatan ekonomi, ini didata apa pekerjaannya kemudian kita hibahkan barang barang untuk menunjang kegiatan perekonomiannya. Sehingga perekonomian di Kabupaten Cianjur dapat berjalan dengan normal pasca terjadi bencana gempa bumi," tutup Paristiyanti.

Diketahui, penyerahan berbagai bantuan yang dilakukan pada program Kampung Cekattan untuk masyarakat Cianjur meliputi:

1. Bantuan Ditjen Dikti Ristek pemberian tablet merah putih SD Sukamaju 1, SMPN 5 Cianjur, Universitas Surya Kancana, Universitas Putera Indonesia, Stikes Cianjur dan Stikes Permata;

2. Sumbangan Yayasan Tarumanagara di bawah LLDikti III untuk pembangunan sekolah luar biasa di Cianjur;

3. Penyerahan bantuan PTS dari Dharma Wanita Pusat Ditjen Diktiristek untuk Cianjur berupaya bantuan sumur bor;

4. Bantuan beasiswa Universitas Gunadarma sebesar Rp300.000.000 kepada mahasiswa dari empat perguruan tinggi swasta terdampak di Cianjur;

5. REDI donasi bantuan sekolah darurat untuk SDN 01 Sukamaju dan SMPN 5 Cianjur, berupa 1.000 perlengkapan sekolah, dan dapur umum sebanyak 2.700 bungkus perhari selama 20 hari kepada korban bencana alam gempa bumi Cianjur;

6. LLDikti Wilayah III dan Relawan LLDikti III juga memberikan bantuan seperti dokter dan tenaga kesehatan. logistik, dan lainnya selama 20 hari.