Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pos Indonesia
Partai Terkait
Tokoh Terkait
900 Ribu Pekerja Belum Terima BSU 2022, Kemnaker Kebanyakan Alasan Nih!
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan perlu segera menggenjot penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang batas pengambilannya tinggal beberapa hari lagi.
Sebab, menurut data Kemnaker, masih ada sekitar 900.000 pekerja yang belum mengambil BSU.
"Bagaimana bisa sebanyak itu belum mengambil, padahal batas waktunya mepet, yaitu, 20 Desember 2022," kata anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan persnya.
baca juga:Ia pun mempertanyakan kendala yang dihadapi dan progres kerja sama Kemnaker dengan PT Pos Indonesia dalam penyaluran bantuan.
"Seharusnya pemerintah mencari solusi dan alternatif strategi agar penyaluran segera selesai dan tepat sasaran," kritiknya.
Politisi PKS ini juga menyinggung kembali alasan ditetapkannya penerima BSU berdasarkan peserta terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
"Salah satu alasan penetapan penerima BSU berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan adalah agar penyalurannya lebih mudah. Lalu, apa alasannya jika sampai hari ini masih banyak pekerja yang belum menerima BSU?" tanya Netty.
Mengutip penjelasan Kemnaker, menurut Netty, ada beberapa penyebab belum tersalurkannya BSU, di antaranya alamat yang tertera di data tidak sesuai dengan peserta; ada juga peserta yang salah memasukkan informasi NIK dengan nomor kepersertaan BPJS ketenagakerjaan; terdapat perusahaan yang ketika diperiksa ternyata sudah bangkrut, namun data pegawainya masih tercatat di BPJS Ketenagakerjaan.
Berbagai alasan tersebut, lanjut Netty, seharusnya sudah diantisipasi sejak awal dan segera dicarikan jalan keluarnya agar anggaran BSU benar-benar memberikan dukungan pada para pekerja di tengah situasi krisis ini.
"BPJS ketenagakerjaan seharusnya dapat menggunakan data yang ada, seperti, nomor telepon/email peserta, serta menghubungi mereka satu persatu untuk segera mengambil BSU. Jangan sampai dana BSU ini akhirnya jadi celah terjadinya penyimpangan anggaran," paparnya. []
Sentimen: positif (48.5%)