Sentimen
Positif (79%)
16 Des 2022 : 13.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman

Sri Mulyani: Transisi Energi Butuh Dana Rp3.500 Triliun

16 Des 2022 : 13.07 Views 1

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Sri Mulyani: Transisi Energi Butuh Dana Rp3.500 Triliun

SOLOPOS.COM - Peserta parade sepeda motor konversi BBM ke listrik dilepas dari Royal Ambarukmo, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (23/3/2022). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan total kebutuhan pendanaan untuk mencapai target penurunan emisi karbon di Indonesia, khususnya biaya untuk mengonversi atau transisi energi fosil ke energi terbarukan. “[Transisi energi fosil ke energi terbarukan] membutuhkan investasi yang sungguh luar biasa biasa, yaitu Rp3.500 triliun. Itu estimasinya,” tutur Sri Mulyani sebagaimana dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dari sumber Tempo.co, Kamis (15/12/2022).

Dia mengungkapkan total estimasi biaya tersebut adalah dana yang dibutuhkan untuk mengonversi sektor energi dan transportasi. Tujuannya, ujar Sri Mulyani, agar masyarakat mendapat fasilitas transportasi maupun energi yang baik, tanpa memperburuk emisi karbon Co2 atau bahkan menurunkan emisi tersebut.

PromosiTokopedia Card Jadi Kartu Kredit Terbaik Versi The Asian Banker Awards 2022

Sementara itu, sektor kehutanan membutuhkan dana yang jauh lebih kecil dibandingkan sektor energi, yaitu senilai Rp 309 triliun. Meski demikian, dia mengatakan kontribusinya untuk menurunkan emisi karbon cukup besar. “Biaya terbesar ketiga adalah untuk sektor limbah, yaitu sebesar Rp185 triliun,” ujarnya.

Baca Juga Berhitung Daya Beli Mobil Listrik

Lebih lanjut, untuk sektor pertanian memerlukan biaya Rp7,23 triliun, kemudian Rp93 miliar untuk sektor industrial process and product uses (IPPU). Dengan demikian, total pendanaan yang dibutuhkan mencapai Rp 4.000 triliun untuk mencapai target penurunan emisi karbon.

“Jadi kalau kita bicara soal strategi, memang dua sektor ini sangat penting yaitu kehutanan dan energi,” tutur Sri Mulyani.

Menkeu menuturkan tantangan pendanaan ini sangat jelas lantaran anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) tidak mampu menghasilkan kebutuhan pendanaan Rp4.000 triliun. Pasalnya, besaran APBN setiap tahun sekarang hanya mencapai Rp3.000 triliun.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Luar Biasa! Sri Mulyani: Transisi Energi Butuh Dana Rp3.500 Triliun.

Sentimen: positif (79%)