Sentimen
Negatif (99%)
15 Des 2022 : 07.44

Geger Wali Kota Istanbul Dipenjara 7 Bulan Gegara Hina Pejabat Turki Kamis, 15/12/2022, 07:44 WIB

15 Des 2022 : 07.44 Views 1

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Geger Wali Kota Istanbul Dipenjara 7 Bulan Gegara Hina Pejabat Turki
Kamis, 15/12/2022, 07:44 WIB
Warta Ekonomi, Istanbul -

Pengadilan Turki memvonis bersalah Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu dua tahun dan tujuh bulan penjara. Ia divonis bersalah atas dakwaan menghina Dewan Tinggi Pemilihan Turki.

Pada Rabu (14/12/2022) pengadilan juga melarang wali kota di kota terpadat Turki itu menduduki jabatan politik. Vonis ini dapat membuatnya tersingkir dari jabatannya.

Baca Juga: Fantastis, Erdogan Pamer Ladang Minyak Baru Turki yang Nilainya Bikin Amerika Menganga!

Imamoglu yang berasal dari Republican People’s Party, oposisi utama pemerintah, diperkirakan akan mengajukan banding. Kritikus menilai sidang itu merupakan upaya Presiden Recep Tayyip Erdogan menyingkirkan semua oposisinya.

Turki dijadwalkan akan menggelar pemilihan presiden tahun depan. Imamoglu terpilih memimpin Istanbul pada Maret 2019.

Kemenangannya yang bersejarah menjadi pukulan keras bagi Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan yang menguasai Istanbul selama seperempat abad. Partai itu berusaha membatalkan hasil pemilihan dengan klaim kecurangan.

Upaya itu mendorong pemilihan ulang beberapa bulan kemudian tapi Imamoglu kembali memenangkannya. Imamoglu didakwa menghina pejabat senior setelah ia menggambarkan pembatalan hasil pemilu yang sah sebagai tindakan "kebodohan" pada 4 November 2019.

Wali kota itu membantah menghina anggota dewan pemilihan. Ia mengatakan kata-katanya merupakan respons dari hinaan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu yang menyebutnya "bodoh" dan menuduh Imamoglu mengkritik Turki saat berkunjung ke Parlemen Eropa.

Baca Juga: Panitia Pernikahan Kaesang Berisi Elit Istana, Begini Kata Orang Dekat Jokowi Soal Sinyal Dukungan Politik

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Republika. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Republika.

Editor: Muhammad Syahrianto

Sentimen: negatif (99.9%)