Sentimen
Positif (100%)
15 Des 2022 : 08.36
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Kompetisi Atau Kolaborasi? | KRJOGJA

15 Des 2022 : 08.36 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Kompetisi Atau Kolaborasi? | KRJOGJA

Krjogja.com - KOMPETISI bisnis yang makin ketat, khususnya era kebangkitan kembali setelah diterpa Covid 19 mengharuskan dunia perbankan melakukan langkah progresif dan inovatif. Sehingga, tak heran bila saat ini hampir semua perbankan melaju dalam nuansa digitalisasi. Termssuk bank milik pemerintah daerah.

Kita percaya seperti dinyatakan pimpinan Bank BPD DIY tahun lalu bahwa dalam memenuhi instruksi OJK bahwa tahun. 2022 BPD harus memenuhi modal intinya menjadi Rp.3 triliun. Lewat terutama dukungan setoran tambahan modal pemegang saham modal inti mudah dicapai. Sehingga dapat dimaknai sehat dan cukup menopang rencana bisnis yang sudah disusun.

Sementara itu beberapa Bank BPD dalam upaya memperkokoh permodalan melakukan konsolidasi melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank BPD lainnya. Langkah ini ditempuh upaya pemenuhan modal inti sekaligus melakukan sinergi bisnis atau kolaborasi.

Melalui kolaborasi Bank BPD akan banyak mendapatkan manfaat antara lain penguatan infrastruktur teknologi, lebih effisien, menciptakan daya saing yang tinggi sehingga co branding ini memberikan competitive advantage dalam era ekonomi yang kompetitif.

Beberapa Bank BPD telah mengikat kesepakatan, dengan Bank BPD lainnya. Kendati melakukan sinergitas bersama tentunya tidak berarti meninggalkan ciri-ciri lokal daerahnya.

Kompetisi di industri perbankan yang ketat dan menghadapi perubahan bisnis model, ekosistim yang cepat perlu kesiapan melakukan transformasi total. Dalam hal ini, Bank BPD DIY tentunya mencermati dinamika tersebut dengan langkah langkah antisipatif yang cerdas.

Kita ketahui, perkembangan dunia digital yang sangat cepat menjadi pemacu Bank BPD DIY untuk terus mengembangkan produk dan layanan khususnya digital banking, agar bisa berkompetisi di tengah derasnya arus ekonomi digital. Hingga saat ini, Bank BPD DIY telah berhasil meluncurkan berbagai produk dan layanan digital banking, antara lain Bank BPD DIY Mobile, CMS (Cash Management System), Laku Pandai, QUAT (QRIS Bank BPD DIY), layanan SMS Notifikasi, dan layanan Contact Center. Selain itu, Bank BPD DIY juga melakukan pengembangan digitalisasi transaksi dan integrasi sistem keuangan Pemerintah Daerah, guna mendukung peningkatan penerimaan dan pendapatan daerah. Bank BPD DIY juga terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap fitur dan layanan produk-produk berbasis digital guna memenuhi preferensi dan kebutuhan nasabah.

Untuk mendukung pengembangan digital banking, Bank BPD DIY juga terus memperkuat infrastruktur teknologi informasi. Pada tahun 2021, Bank melanjutkan program transformasi teknologi informasi melalui penguatan kapasitas hardware dengan melakukan migrasi data dari server IBM P8 ke server IBM P9. Sebagai bentuk mitigasi risiko kegagalan sistem dan risiko atas kejadian bencana, Bank juga telah selesai melakukan pembangunan DRC (Disaster Recovery Center) baru dan telah dilakukan migrasi dari gedung DRC lama ke gedung DRC baru di tahun 2021.

Masyarakat juga mencermati, Bank BPD DIY selalu berusaha menjadi Bank yang mampu bertahan dalam setiap kondisi dan tantangan, tumbuh dan berkembang menjadi Bank yang sehat, serta menjadi market leader dengan upaya meningkatkan kualitas produk dan jasa serta layanan guna memperbesar market share baik dari sisi aset, dana, maupun kredit. Bank BPD DIY berkomitmen untuk terus mengembangkan perekonomian yang berpihak kepada rakyat dan mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sesuai dengan salah satu misi Bank, yaitu menjalankan fungsi agen pembangunan yang fokus mengembangkan sektor UMKM, mendorong pertumbuhan perekonomian daerah, dan menjaga lingkungan.

Sehingga, Kinerja Bank BPD DIY dalam melayani dan mendukung UMKM di DIY sudah dirasakan di pasar. Namun perlu juga mewaspadai loyalitas konsumen secara agresif dan menarik tawarannya untuk ditawarkan ke kompetitor. Artinya Bank BPD DIY harus lebih agresif ke pasar dengan produk-produk baru sampai pelayanannya. Dalam kaitan ini perlu disadari bahwa digitalisasi tidak berarti pelayanan sudah prima, karena hakikatnya yang lebih utama adalah kehadiran SDM yang berkualitas sesuai perubahan pasar.

Dengan demikian, kondisi pasar secara konkret akan selalu diikuti oleh manajemen Bank BPD DIY untuk secara hati hati dengan penuh perhitungan namun tetap agresif mampu memasuki Medan kompetisi dalam kondisi apa pun. Malakukan kolaborasi maupun kompetisi merupakan dua hal yang harus dilakukan dengan cermat dan bijaksana. Dengan demikian memasuki usia ke 61 ini, masyarakat, Pemda maupun khususnya mitra bisnis dan nasabah akan makin melihat ketangguhan Bank BPD DIY untuk setiap saat merangkul, menggandeng mereka. (Robby Kusumaharta, Wakil Ketua Kadin DIY)

Sentimen: positif (100%)