Sentimen
Negatif (94%)
14 Des 2022 : 21.52
Tokoh Terkait
Agus Fatoni

Agus Fatoni

Suhajar Diantoro

Suhajar Diantoro

Muhammad Adil Tuai Kontroversi, Kemendagri Bertindak

15 Des 2022 : 04.52 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Muhammad Adil Tuai Kontroversi, Kemendagri Bertindak

PIKIRAN RAKYAT - Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) bertindak atas ucapan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil yang dianggap tak pantas dan menimbulkan kontroversi.

Pada beberapa waktu yang lalu, Muhammad Adil berujar jika akan pindah ke Malaysia.

Ucapan tersebut dilontarkan Muhammad Adil berkaitan dengan keuntungan yang harus diterima Kepulauan Meranti mengenai dana bagi hasil (DBH) dari penjualan minyak.

Tak cukup sampai di situ, Muhammad Adil juga melontarkan kata-kata uang dianggap tidak pantas terhadap jajaran Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Jalur Terbatas, Truk dan Bus Dilarang Keluar dari Gerbang Tol Darangdan

Tindakan pertama yang dilakukan oleh Kemendagri yaitu memanggil Muhammad Adil pada Senin, 12 Desember 2022. Ia tiba pada pukul 10.30 WIB.

Kedatangan Muhammad Adil di Kemendagri diterima langsung oleh Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro yang didampingi Dirjen Bina Keuangan Daerah (Keuda), Agus Fatoni.

Bertemu dengan Muhammad Adil, Suhajar Diantoro kemudian mememberikan nasihat kepada kepala daerah dari Kepulauan Meranti itu.

Selain memberikan teguran dan nasihat, Suhajar juga berujar akan mengambil tindakan terkait permasalahan DBH.

Baca Juga: Ucapan ke Pemerintah Pusat Dianggap Tak Pantas, Bupati Meranti Dipanggil Kemendagri

"Kami akan memfasilitasi pertemuan dan pembahasan lebih lanjut antara Pemkab Kepulauan Meranti dengan Kemenku, Kementerian ESDM, dan pihak terkait lainnya agar permasalahan DBH dapat terselesaikan dengan baik," kata Suhajar dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Tidak hanya Suhajar yang memberikan nasihat, Muhammad Adil juga ditegur keras oleh Mendagri, Tito Krnavian.

Dalam teguran tersebut, Muhammad Ali mendapatkan wejangan untuk menggunakan bahasa yang layak dan menunjukkan sikap kenegaraan.***

Sentimen: negatif (94%)