Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kelapa Dua
Kasus: pelecehan seksual
Kronologi Pelaku Pelecehan Seksual yang Diikat di Pohon dan Di-Massa
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Rektorat Universitas Gunadarma buka suara soal mahasiswanya yang dihakimi secara brutal oleh mahasiswa lainnya, karena kedapatan melakukan pelecehan seksual.
Kejadian tersebut diketahui terjadi pada Senin (12/12) lalu di Kampus E Universitas Gunadarma Kelapa 2 sekitar pukul 15.00 WIB. Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma Irwan Bastian, mengatakan tak menduga bahwa hal itu akan terjadi karena pihaknya merasa sudah menyelesaikan permasalahan itu.
“Kerumunan mahasiswa di sekitar area Wall Climbing. Bidang kemahasiswaan Universitas Gunadarma bersama satuan pengamanan Universitas Gunadarma mendatangi kerumuman tersebut, dan mendapati bahwa 2 pelaku telah diberikan sanksi sosial,” ujar Irwan dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (14/12).
Setelah itu, ia mengaku bahwa pihaknya mencoba untuk menghentikan tindakan hakim sendiri yang dilakukan para mahasiswa tersebut. Irwan tak merincikan yang terjadi saat itu, namun dalam video yang beredar di media sosial, terlihat dua pelaku tersebut diikat di pohon dan dipaksa minum air kencing hingga diguyur air.
“Bidang kemahasiswaan dan satuan pengamanan mengambil langkah tegas dan cepat untuk mengamankan pelaku 1 dan 2 dari amuk massa/main hakim sendiri para massa mahasiswa dengan memindah paksa pelaku 1 dan 2 ke Pos Satuan Pengamanan kampus E Universitas Gunadarma Kelapa Dua,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya bahwa kasus pelecehan seksual tersebut sudah santer terdengar pihak kampus sejak Sabtu, (10/12). Irwan mengaku bahwa awalnya kejadian tersebut terjadi pada satu korban dan dilakukan oleh satu pelaku yang sama-sama mahasiswa Gunadarma.
“Kemudian besoknya jam 13.00 WIB bertempat di Nasionalism Coffee, dari Bidang Kemahasiswaan proaktif membangun komunikasi dengan korban untuk meminta keterangan mengenai kronologi kejadian yang menimpanya,” katanya.
Di hari itu juga, kata Irwan, pihaknya langsung memanggil terduga pelaku tersebut setelah mendengar keterangan dari korban. Ia tidak menceritakan lebih lanjut hasil dari pertemuan tersebut.
Hanya saja, esoknya lagi, di hari ketika amuk massa mulai panas tersebut pihaknya masih melakukan komunikasi dengan korban lainnya yang ternyata menjadi tiga korban.
“Hari itu juga muncul lagi berita di media sosial yang sama dengan menyatakan adanya pelaku pelecehan seksual dengan pelaku lain (pelaku 2),” ungkapnya.
Namun, Irwan mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini belum mengidentifikasi korban tersebut.
Editor : Kuswandi
Reporter : Tazkia Royyan Hikmatiar
Sentimen: negatif (88.3%)