JawaPos.com – Sebuah foto ditunjukkan Bharada Richard Eliezer dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin (13/12). Foto itu disebut menjadi penguat bahwa Ferdy Sambo memerintahkan penembakan Brigadir Yosua.

Menurut Richard, foto tersebut adalah momen ketika Sambo yang didampingi Candrawathi memberikan iPhone 13 Pro Max dan sejumlah uang. Handphone tersebut diberikan Sambo kepada Richard setelah menembak Brigadir Yosua. Namun, lantaran foto diarahkan ke bawah, tidak ada wajah yang terlihat.

Dalam persidangan, Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso bertanya kepada Richard mengapa sempat mengambil foto tersebut. Hal itu dijawab Richard bahwa saat pemberian handphone dirinya sedang berkomunikasi dengan tunangannya. ”Yang saya foto untuk mengabarkan ke tunangan saya,” jawabnya.

Kepada tunangannya, Richard membalas chat bahwa sedang bersama dengan Sambo dan Putri.

Richard menuturkan, selain memberikan handphone, Sambo dan Putri menjanjikan uang Rp 1 miliar setelah kejadian tewasnya Brigadir Yosua. ”Kuat dan Ricky dijanjikan Rp 500 juta dan saya Rp 1 miliar,” paparnya.

Uang tersebut dalam bentuk mata uang asing dan disiapkan dalam beberapa amplop. Namun, uang tersebut masih ditahan dan hanya handphone yang diberikan. ”Dijanjikan diberikan satu bulan kemudian,” jelasnya.

Setelah kesaksian Richard, hakim memberikan kesempatan kepada Sambo untuk menanggapi. Sambo mengatakan bahwa saksi menyebut pihaknya yang memerintahkan hajar ke Brigadir Yosua. ”Kalau kemudian diterjemahkan menembak, saya akan bertanggung jawab,” jelasnya sembari menunjuk Richard.

Namun, dia mempertanyakan Richard melibatkan Ricky, Kuat, dan Putri. ”Saya tidak akan bertanggung jawab atas yang tidak saya lakukan,” imbuhnya. (idr/c6/fal)