Sentimen
Negatif (100%)
14 Des 2022 : 19.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta

Kasus: kebakaran

Bencana dan Pasokan Pangan - Harianjogja.com

15 Des 2022 : 02.09 Views 1

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Bencana dan Pasokan Pangan - Harianjogja.com

Akhir-akhir ini bencana menyelimuti masyarakat Indonesia. Setidaknya berdasarkan data bencana Indonesia yang bersumber dari Badan Nasional Bencana Alam per 2022 terdapat 3348 kejadian bencana, secara mendetail 26 gempabumi, 1 gunungapi, 250 karhutla, 4 kekeringan, 1.435 banjir, 612 tanah longsor, 998 cuaca ekstrem dan 22 gelombang pasang atau abrasi (BNPB, 2022).

Bencana yang berulang dan bertubi-tubi yang terjadi setiap tahunnya seharusnya menjadi peringatan sendini mungkin secara berkelanjutan. Pemerintah melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 telah membuat regulasi tentang penanggulangan bencana (JDIH BPK RI, 2022).

Regulasi tersebut sudah mengatur jelas tentang prabencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana. Sedikit mengenai undang-undang penanggulangan bencana pada pasal 37 menyebutkan bahwa dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi terdapat potensi terjadi bencana kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana.

Meskipun demikian kita masih dihadapkan pada masalah gagap ketika terjadi bencana, salah satu hal yang paling penting pada saat terjadi bencana adalah kebutuhan sandang dan pangan. Bencana alam seperti angin topan, tornado, kebakaran hutan, atau banjir, sering kali menjadi perhatian karena adanya ketergantungan rantai pasokan pada daerah yang terkena dampak. Bahkan bencana lokal dapat memiliki implikasi yang jauh lebih dalam pada rantai pasokan, tergantung dimana bencana tersebut terjadi.

Pada prosesnya terdapat istilah Supply Chain Management atau SCM. SCM adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier (Pujawan dan Mahewandarti, 2010). Sederhanya, SCM adalah mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan proses berubahnya bahan baku menjadi sebuah produk. Hal ini sangat penting ketika suatu daerah yang terkena bencana dapat tidak kekurangan pasokan sandang dan pangan di daerah terdampak.

Sedangkan rantai pasokan sendiri adalah suatu jaringan, organisasi, dan proses kegiatan memindahkan produk dari produsen atau pemasok ke konsumen atau pelanggan akhir (end users). Sedangkan gangguan rantai pasokan adalah perubahan atau krisis yang sangat mendadak, baik itu bersifat lokal maupun global yang berdampak negatif pada proses rantai pasokan tersebut (Pujawan dan Mahewandarti, 2010), sehingga jika ditarik kesimpulan rantai pasokan seperti rantai yang saling terhubung dan saling terkait satu sama lain, sehingga jika ada salah satu yang terputus maka akan menganggu rantai pasokan pangan tersebut.

Rantai yang saling tergantung ini dapat mengalami keterlambatan dan juga ketidakefisienan terlepas dari di mana gangguan itu terjadi. Efek ini bisa diperparah ketika suatu proses bisnis hanya memiliki satu pemasok sebagai sumber dari bagian rantai pasokan, atau ketika satu area memegang sebagian besar porsi pada pasukan tertentu. Beberpa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perrencanaan untuk menghadapi gangguan rantai pangan terutama pada saat terjadi bencana.

1. Membuat Perencanaan Darurat Rantai Pasokan

Memiliki perencanaan cadangan adalah suatu hal yang penting dan sangat perlu dilakukan oleh setiap kegiatan, apalagi jika terkait dengan bencana. Saat membuat rencana darurat, harus dipikirkan terkait dengan bahan dan stok yang dibutuhkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemetaan rawan bencana dan melakokasikan anggaran darurat yang dapat digunakan untuk wilayah rawan bencana yang ada di Indonesia, pemetaan awal dapat dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang kemudian dapat diberikan pada Kementerian Bappenas untuk dapat direncanakan baik oleh pusat maupun daerah.

2. Membuat Inventarisir di Wilayah Bencana

Membuat perencanaan kebutuhan pasokan pangan sangat penting dalam membuat pemetaan pada wilayah rawan bencana. Menyiapkan bahan mentah dan menyediakan stok pangan pada saat kondisi sedang normal penting, apalagi pada saat bencana. Maka proses inventarisasi pada wilayah bencana dapat dilakukan sehingga bahan mentah juga perlu dilakukan oleh pemerintah, hal ini mungkin dapat dilakukan oleh Kementerian Pertanian.

3. Mengidentifikasi Pasokan Pangan Cadangan

Selain hal yang dilakukan oleh pemerintah, perlu upaya untuk mengidentifikasi pasokan pangan yang bukan hanya dilakukan oleh pemerintah, kerjasama lintas sektoral juga perlu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi dengan pihak-pihak lain yang sudah berjalan yang bergerak pada bidang pangan. Kerja sama lintas sektoral sangat penting dalam menangani rantai pasokan pangan yang terputus terutama pada saat terjadi bencana.

4. Menyediakan Diversifikasikan Pasokan Pangan

Selain pemetaan, inventarisasi dan pasokan pangan cadangan strategi yang terakhir adalah diversifikasi pangan perlu dilakukan. Penganekaragaman pangan sangat penting dilakukan di Indonesia pada umumnya. Saat ini masyarakat Indonesia masih tergantung dengan beras sebagai kebutuhan untuk menckupi kebutuhan pangan sehari-hari. Saat terjadi bencana perlu mengantisipasi bahan-bahan pangan yang tidak bisa tercukupi terutama kebutuhan beras.

Maka sangat penting untuk melakukan diversifikasi atau penganekaragaman pangan untuk mengantisipasi kelangkangan bahan pahan pada saat bencana. Selain itu perlu produk-produk untuk mencukupi kebutuhan pangan sehingga kebutuhan pangan keseharian pada saat bencana terpenuhi.

Hal ini menjadi penting jika terjadi bencana kita sudah sangat siap untuk menangani masalah pangan disaat suatu daerah terjadi bencana. Selain proses pencegahan dan mitigasi yang penting, rantai pasokan pangan pada saat kebencanaan harus menjadi masalah yang juga penting untuk dibuat perencanaan sehingga ketika terjadi bencana rantai pasokan pangan dapat tercukupi.

Penulis

Marsudi, S.IP
Mahasiswa Pascasarjana UPNV Yogyakarta
Ka Subag Pemberdayaan Masyarakat
Biro Bina Bermas Setda DIY

PROMOTED:  Kisah Dua Brand Kecantikan Lokal Raup Untung dari Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: negatif (100%)