Sambung Listrik ke Daerah Terpencil, PLN Kocek Duit Segini
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) terus berupaya untuk menggenjot rasio desa berlistrik di wilayah Indonesia. Sekalipun, biaya penyambungan listrik di wilayah terluar, terdepan, tertinggal (3T) dapat mencapai puluhan juta rupiah per pelanggan yang ditanggung perseroan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya terus melakukan pembangunan listrik ke daerah daerah 3T. Mengingat, hingga kini masih terdapat 4.400 desa di wilayah tersebut yang belum teraliri listrik.
Namun demikian, ia mengakui bahwa biaya untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di daerah-daerah 3T membutuhkan dana yang cukup besar. Adapun per pelanggannya dapat mencapai Rp 25-45 juta per pelanggan.
Biaya ini jauh berbeda dibandingkan dengan rata-rata biaya pemasangan listrik pada umumnya yang berada di kisaran Rp 1 juta - Rp 2 juta per pelanggan.
"Kami mengakui bahwa untuk menyambung listrik di daerah yang normal itu sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per pelanggan, untuk di daerah yang terpencil 3T membutuhkan investasi sangat tinggi yaitu sekitar Rp 25 juta sampai Rp 45 juta per pelanggan," kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/11/2022).
Meski memakan biaya yang tinggi, menurutnya PLN tetap harus melaksanakan pembangunan kelistrikan di daerah 3T, mengacu pada sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sementara bila pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan dilakukan secara komersial, ini menjadi tidak feasible (layak).
Adapun sumber energi untuk di daerah 3T ini disebutkan justru beragam, termasuk energi baru terbarukan (EBT).
"Tentu saja untuk mengacu pada sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak mungkin kita meninggalkan saudara-saudara kita yang 77 tahun sudah merdeka masih belum bisa menikmati keadilan dari kuenya pembangunan, untuk itu PMN adalah pengejawantahan dari semangat keadilan," jelasnya.
Ia pun mencatat rasio desa berlistrik dari listrik PLN pada 2021 yakni sebesar 90,78%. Adapun dengan hadirnya Penyertaan Modal Negara (PMN) meningkat menjadi 90,97% di Oktober 2022 dan akan meningkat menjadi 93,80% di tahun 2023.
"Untuk itu alokasi PMN di daerah 3T untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat ini adalah suatu upaya bagaimana di daerah tersebut yang tadinya mengalami kemiskinan terstruktur tidak ada akses terhadap listrik, tidak ada akses terhadap energi, tidak ada akses terhadap kesehatan pendidikan dengan adanya listrik ini maka pelayanan dasar di daerah-daerah terpencil itu bisa tersedia," kata dia.
[-]
-
PLN Bangun Sumber Listrik Energi Bersih di Pelabuhan ASDP
(wia)
Sentimen: positif (94%)