Jakarta -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut wilayahnya terkontaminasi ranjau. Oleh karena itu, dia menyerukan bantuan jangka panjang untuk membersihkan negaranya yang dilanda perang dari ranjau dan bahan peledak lainnya yang belum meledak.

Dilansir AFP, Rabu (14/12/2022), dalam pidato video ke parlemen Selandia Baru, Zelensky menggambarkan invasi Rusia yang hampir berlangsung setahun sebagai "ekosida" yang akan berdampak lama dan memohon Wellington dan lainnya untuk meningkatkan bantuan.

"Sampai sekarang, 174.000 kilometer persegi (67.000 mil persegi) wilayah Ukraina terkontaminasi ranjau dan persenjataan yang belum meledak," kata Zelensky kepada anggota parlemen.

-

-

Itu adalah area yang kira-kira seukuran Kamboja, Suriah atau Uruguay.

Zelensky mendesak Selandia Baru - yang militernya memiliki pengalaman luas dalam pembersihan ranjau - untuk membantu memimpin upaya pembersihan.

"Tidak ada kedamaian nyata bagi setiap anak yang bisa mati karena anti-personil Rusia yang tersembunyi," katanya.

Zelensky menambahkan bahwa Laut Hitam dan Laut Azov yang berdekatan juga dikotori dengan ranjau "dan telah kehilangan ratusan ribu makhluk hidup, mereka yang mati akibat permusuhan."

Pemimpin Ukraina telah berpidato di depan belasan parlemen asing selama sepuluh bulan terakhir, berusaha mempertahankan dan memperkuat koalisi global untuk mendukung upaya pertahanan Ukraina.

Selandia Baru sejauh ini telah memasok peralatan dan pelatihan militer dalam jumlah sedang untuk upaya perang Ukraina.

Selandia Baru telah mengirim lebih dari 100 pelatih militer ke Eropa untuk memberikan nasihat kepada Angkatan Bersenjata Ukraina tentang keprajuritan dan pertempuran infanteri.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengindikasikan Selandia Baru akan bersedia membantu upaya pembersihan dan membangun kembali negara itu.

"Kami bersama Anda saat Anda mencari perdamaian, tetapi kami juga akan bersama Anda saat Anda membangun kembali," kata Ardern.

Pemerintah Selandia Baru pada hari Rabu menjanjikan tambahan bantuan kemanusiaan sebesar US$2 juta untuk membantu Ukraina melewati musim dingin.

Itu juga menyoroti sanksi yang diberlakukan sehari sebelumnya terhadap Iran - yang telah memberi Rusia sejumlah drone yang telah menyerang kota dan infrastruktur Ukraina.

(eva/eva)