Sentimen
Positif (100%)
13 Des 2022 : 06.00
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Institusi: HIPMI, Universitas Al Azhar Indonesia

Kab/Kota: Semarang, Wonogiri, Lenteng Agung, Solo

Panas Dingin Hubungan Ganjar-Puan Jelang Pilpres, Belakangan Tunjukkan Kemesraan

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

13 Des 2022 : 06.00
Panas Dingin Hubungan Ganjar-Puan Jelang Pilpres, Belakangan Tunjukkan Kemesraan

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, tak pernah lepas dari sorotan publik.

Sejak lama hubungan keduanya diisukan tak harmonis diduga karena berebut tiket pencalonan presiden 2024.

Kabar yang beredar, PDI-P ingin mencalonkan Puan, sang putri mahkota. Namun, elektabilitas anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu kalah jauh dari tingkat elektoral Ganjar.

Baca juga: Survei Indikator 3 Nama Capres: Ganjar Teratas, Prabowo Disalip Anies

Meski tak pernah terang-terangan menunjukkan seteru, namun, Puan berkali-kali melempar sindiran yang disinyalir ditujukan buat Ganjar.

Kendati demikian, belakangan keduanya tampak mesra. Ganjar pun membantah bahwa dirinya berkonflik dengan Puan.

Sindiran Puan

Sudah bukan rahasia lagi Ganjar berkali-kali tak diikutsertakan dalam sejumlah acara PDI-P. Pada Mei 2021 lalu misalnya, Ganjar tak diundang di HUT PDI-P ke-48 yang digelar di Panti Marhaen Semarang, Jawa Tengah.

Acara sedianya digelar secara daring dan luring. Dalam susunan acara HUT PDI-P tertulis bahwa seluruh kepala dan wakil kepala daerah se-Jawa Tengah diundang, kecuali Ganjar.

Puan yang hadir di acara tersebut berpidato soal sosok pemimpin yang hanya gemar tampil di media sosial. Dia menyebut, sosok itu tak layak menjadi capres.

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed (sosial media),” kata Puan, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Sederet Kode Jokowi soal Calon Pemimpin hingga Sinyal Dukungan untuk Ganjar dan Prabowo

Pernyataan serupa juga pernah Puan sampaikan di hadapan ribuan kader PDI-P di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, April lalu. Meski tak menyebut sosok yang dimaksud, Puan meminta kader PDI-P selektif memilih capres dan tak memilih tokoh yang hanya gemar tampil di medsos saja.

“Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan TV nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” kata Puan, Selasa (26/4/2022).

Puan juga pernah bicara soal survei elektabilitas calon presiden. Ia meminta kader PDI-P tak terpengaruh survei berbagai lembaga.

Dia mengatakan, banyak survei yang menyebut sejumlah sosok punya elektabilitas tinggi dan potensial menjadi capres. Survei juga memetakan nama-nama tokoh yang elektabilitasnya masih rendah sehingga diprediksi sulit memenangkan pilpres.

Menurut Puan, survei itu bisa jadi benar. Namun, PDI-P punya jaringan dan perangkat yang tidak diperhitungkan oleh survei.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar dan Anies Naik, Prabowo Turun

“Sekarang ini kan banyak survei dan mengatakan yang tinggi (elektabilitasnya) si ABCDE. Yang tidak naik DEF dan tidak bisa maju 123," kata Puan, Sabtu (22/5/2021).

"Survei itu betul karena jadi salah satu hal yang dipertimbangkan, tetapi kita PDI-P punya jaringan dan perangkat kadangkala tidak masuk dalam survei. Jangan terpengaruh dalam survei,” tuturnya.

Dalam berbagai pernyataannya, Puan memang tak pernah menyentil langsung sosok Ganjar. Namun, melihat peta politik PDI-P, banyak pihak menduga keduanya memang bersaing buat menjadi capres partai banteng.

Disentil elite PDI-P

Oleh elite PDI-P lainnya Ganjar beberapa kali kena sentil. Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menyebut Gubernur Jawa Tengah itu kemajon alias kelewatan karena berambisi maju Pilpres 2024.

"(Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang, Sabtu (22/5/2021).

Sementara, politisi PDI-P lainnya yang juga loyalis Megawati, Trimedya Panjaitan, pernah menyebut Ganjar kemlinthi atau congkak karena bermanuver buat pemilu presiden mendatang.

Baca juga: Singgung Pemimpin Berambut Putih, Jokowi Ingin Muluskan Jalan Ganjar Jadi Capres?

Trimedya bahkan membanding-bandingkan prestasi Ganjar yang menurutnya tak ada apa-apanya dibandingkan dengan Puan.

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kabupaten/kota, itu baru,” kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

Belum lama ini, pernyataan Ganjar soal dirinya siap maju sebagai presiden pun berujung gaduh. Politisi PDI-P itu dijatuhi sanksi hukuman lisan.

Bersamaan dengan itu, PDI-P juga menghukum sejumlah kadernya yang membentuk Dewan Kolonel, forum untuk mendukung Puan sebagai capres.

PDI-P pun menegaskan pencapresan partai banteng menjadi wewenang Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi.

"Siapa pun yang menyebut nama capres atau cawapres dari PDI Perjuangan sebelum Ibu Megawati menetapkan calon akan diberi sanksi," kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: PDI-P Tekankan Ganjar Cuma Gimik Ganti Warna Rambut Jadi Hitam, Bukan Tak Enak Hati dengan Puan

Mesra

Kerap diisukan tak harmonis, belakangan, Ganjar dan Puan justru tampak akrab. Akhir November lalu, Ganjar menjemput Puan di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah.

Keduanya lantas menghadiri acara Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Solo, Senin (21/11/2022).

Dalam acara itu, Puan dan Ganjar tertawa lepas saat sama-sama disebut sebagai capres oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

"Hari ini, Bapak Presiden, gemetar saya. Ada dua soalnya capres, Mbak Puan sama Pak Ganjar," kata Bahlil di hadapan Presiden Jokowi, Ganjar, Puan, dan tamu undangan lainnya.

Ganjar kembali menjemput Puan di Bandara Adi Soemarmo pada Minggu (11/12/2022). Ketua DPP PDI-P itu hendak menghadiri malam tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan Erina Gudono.

Menurut Ganjar, kemesraan ini membuktikan dirinya tak punya masalah dengan Puan. Ia mengeklaim hubungannya dengan Ketua DPR RI tersebut baik-baik saja.

"(Terlihat mesra) berarti kan sudah ketahuan, saya sama Mbak Puan enggak ada persoalan," kata Ganjar di Hotel Novotel Solo, Jumat (25/11/2022).

Sesaat

Perihal ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menduga, akrabnya Ganjar dan Puan belakangan hanya kemesraan sesaat saja.

Di luar itu, dia yakin keduanya masih bersaing buat mendapatkan restu Megawati untuk melenggang ke panggung pilpres.

"Saya melihat itu kemesraan sementara karena momentum-mementum tertentu. Secara politik, tetap saja mereka bersaing," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Kali Kedua Ganjar Jemput Puan, Pengamat: Tunjukkan Politik Tata Krama

Menurut Ujang, wajar jika Ganjar menjemput Puan ketika berada di Solo. Sebab, wilayah tersebut berada di bawah pimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar juga merupakan kader PDI-P yang mau tak mau harus menghormati Puan yang secara struktural kedudukannya lebih tinggi di internal partai banteng.

"Saya melihatnya ini sebagai suatu yang biasa karena kalau Ganjar tidak menyapa dianggap tidak menghormati petinggi partai. Kalau tidak menjemput sama saja tidak menghormati juga partai yang mana dia dibesarkan di partai itu," ucap Ujang.

Ujang juga menduga, meski Ganjar dan Puan terlihat akrab beberapa waktu belakangan, keduanya sama-sama belum mau mengalah soal tiket pencapresan PDI-P.

"Secara politik, artinya siapa yang mengalah mereka belum bertemu. Tapi mereka masih masing-masing masih berpendirian pada keinginan masing-masing," tutur dia.

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (100%)