Organisasi penelitian yang berbasis di Taiwan, DoubleThink Labs, berhasil meluncurkan sebuah hasil studi berjudul "The China Index" pada Kamis (8/12).

Hasil penelitian menunjukkan Pakistan menjadi negara paling atas yang sangat dipengaruhi China kerena ketergantungan dibidang ekonomi, teknologi, energi dan kebijakan luar negeri.

Menjadi yang pertama dalam daftar ketergantungan Beijing, bukanlah hal yang mengejutkan bagi Pakistan.

Pasalnya negara itu merupakan rumah bagi China-Pakistan Economic Corridor dan menjadi inti dari  Belt and Road Initiative Beijing yang melibatkan pendanaan entitas China dalam mengembangkan proyek infrastruktur selama 10 tahun terakhir.

Co-founder dan CEO dari Doublethink Labs, Min Hsuan-Wu, mengatakan studi itu dibuat untuk meningkatkan kesadaran negara terkait atas berbagai aspek pengaruh dari China.

"Tujuan utama [database ini] adalah untuk meningkatkan kesadaran di seluruh dunia tentang berbagai aspek pengaruh China dan seperti apa sebenarnya itu," ujarnya seperti dimuat ANI News.

Posisi kedua dalam daftar pengaruh China ditempati oleh negara Asia tenggara yakni Kamboja dan Singapura, dengan Tailand berada di urutas ke tiga, kemudian Filipina menjadi yang ke tujuh dan Malaysia berada di posisi ke sepuluh.

Sementara Afrika Selatan dan Peru ditempatkan di posisi ke lima.

Negara yang berdekatan dengan China seperti Kyrgyzstan dan Tajikistan berada di tempat kedelapan dan kesembilan dalam indeks.

Jerman menjadi negara Eropa yang paling dipengaruhi China karena masuk dalam urutan ke 19, disusul dengan Inggris di posisi ke 27.

Saingan China di kawasan yakni Amerika Serikat juga berada di urutan ke-21.

Selama penyusunan Indeks China, tim peneliti berfokus pada sembilan kategori untuk memantau pengaruh di seluruh dunia, yang mencakup pendidikan tinggi, politik dalam negeri, hubungan ekonomi, kebijakan luar negeri, kerja sama militer, media, teknologi, dan hubungan budaya.