Sentimen
Positif (98%)
12 Des 2022 : 08.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Oslo

Kasus: HAM

Tokoh Terkait

Peraih Nobel Perdamaian Rusia Kecam Perang 'Gila' dan Kriminal Putin di Ukraina

12 Des 2022 : 08.09 Views 1

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Peraih Nobel Perdamaian Rusia Kecam Perang 'Gila' dan Kriminal Putin di Ukraina

RUSIA - Peraih Hadiah Nobel Perdamaian asal Rusia Yan Rachinsky mengecam perang "gila dan kriminal" Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina dalam pidato penerimaannya di ibu kota Norwegia, Oslo, pada Sabtu (10/12/2022).

Rachinsky, dari organisasi hak asasi manusia (HAM) Rusia Memorial, mengklaim perlawanan terhadap Rusia dikenal sebagai "fasisme" di bawah Putin, menambahkan ini telah menjadi "pembenaran ideologis untuk perang agresi gila dan kriminal terhadap Ukraina."

Memorial, salah satu kelompok hak asasi manusia yang paling terkenal dan dihormati di Rusia, bekerja untuk mengungkap pelanggaran dan kekejaman era Stalinis selama lebih dari tiga dekade sebelum diperintahkan untuk ditutup oleh Mahkamah Agung akhir tahun lalu.

BACA JUGA: Peraih Nobel Perdamaian Meninggal pada Usia 77 Tahun, Bantu Akhiri Konflik Puluhan Tahun

Sementara itu, Peraih Hadiah Nobel Perdamaian Ukraina Oleksandra Matviichuk menyerukan pengadilan internasional untuk Putin dan orang kuat Belarusia Alexander Lukashenko untuk diadili atas "kejahatan perang" dalam pidato penerimaannya.

 BACA JUGA: Jurnalis Rusia Lelang Medali Nobel Perdamaian untuk Bantu Anak-Anak di Ukraina

Matviichuk, yang menerima hadiah itu atas nama organisasi hak asasi manusianya, Pusat Kebebasan Sipil di Ukraina, mengatakan ini akan menjadi cara untuk “menjamin keadilan bagi mereka yang terkena dampak perang.”

Matviichuk memperingatkan penjahat perang seharusnya tidak hanya dihukum setelah jatuhnya rezim otoriter.

Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!

“Keadilan tidak bisa menunggu,” terangnya.

“Kita harus membentuk pengadilan internasional dan membawa Putin, Lukashenko, dan penjahat perang lainnya ke pengadilan,” lanjutnya.

Kelompok hak asasi manusia dari Rusia dan Ukraina – Memorial dan Pusat Kebebasan Sipil – secara resmi dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 2022 pada Sabtu (10/12/2022), bersama dengan advokat Belarusia Ales Bialiatski yang dipenjara.

Istri Bialiatski menerima penghargaan atas namanya di sebuah upacara. Ketiga pemenang akan berbagi hadiah uang sebesar 10.000.000 krona Swedia (USD900.000 atau Rp15 miliar).

Para pemenang baru diberi penghargaan atas upaya luar biasa untuk mendokumentasikan kejahatan perang, pelanggaran hak asasi manusia, dan penyalahgunaan kekuasaan di negara masing-masing.

"Mereka selama bertahun-tahun telah mempromosikan hak untuk mengkritik kekuasaan dan melindungi hak-hak dasar warga negara," kata Komite Nobel Norwegia dalam sebuah pernyataan pada Oktober ketika para pemenang diumumkan.

Sentimen: positif (98.5%)