Sentimen
Positif (40%)
12 Des 2022 : 01.55
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Partai Terkait

Blak-blakan! Refly Bilang Pemilu 2024 Tidak Akan Demokratis, Sebab...

12 Des 2022 : 08.55 Views 1

Oposisicerdas.com Oposisicerdas.com Jenis Media: News

Blak-blakan! Refly Bilang Pemilu 2024 Tidak Akan Demokratis, Sebab...

Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara Refly Harun menilai penunjukan 88 penjabat kepala daerah yang dilakukan oleh pemerintah Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal terkait pemilu yang tidak demokratis. 

"Dari awal memang terlihat ada design untuk mengarahkan pemilu tidak demokratis," ujar Refly dikutip dari akun YouTube Refly Harun, dikutip Minggu (11/12/2022). 

Refly mengatakan sinyal tersebut terlihat dari penunjukan langsung penjabat daerah oleh pemerintah pusat tidak melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). 

Selain itu, desain tersebut juga terlihat dari Penjabat Gubernur DKI yang menghadiri acara relawan Jokowi di stadion Gelora Bung Karno (GBK). 

Menurutnya, tindakan heru tersebut ia tak dapat mengungkiri bahwa kedepannya juga akan terjadi hal serupa di kepala daerah lainnya. 

"Jelas-jelas tidak demokratis, nanti pasti terlibat lihat saja budi heru hadir di GBK padahal apa urusanya dia, GBK bukan tanggung jawab dia tapi tanggung jawab sekretariat negara, baik perizinan maupun keamanan ya tanggung jawab pemerintah pusat, yang kedua dia adalah ASN," ucapnya

Menurutnya, kehadiran daripada Heru Budi di acara tersebut menjadi sebuat tanda tanya besar. Pasalnya heru merupakan bukan pejuabat politik dan harusnya kamu tidak  tidak hadir dalam pertemuan-pertemuan  politik seperti itu. Baca Juga: Singgung Penundaan Pemilu, Bamsoet Disamakan dengan Harmoko di Era Orde Baru

"Ada yang mengatakan apa bedanya dengan dia melihat banjir, loh banjir itu bukan peristiwa politik, kalau GBK kemarin itu peristiwa politik. Malah kalau dia datang 212 tidak masalah karena tidak ada yang namanya politikal statement tapi GBK kan ada untuk mendukung sosok tertentu yang beruban dan berkerut mukanya bicara tentang dukung mendukung secara terang2an lalu kalau kita kaitkan itu dengan agenda, jadi agendanya justru dikhawatirkan akan memenangkan siapapun yang diendorse kekuasaan," tutupnya. 

Foto: Pakar hukum tata negara Refly Harun/Net

Sentimen: positif (40%)