Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ibadah Haji
Kab/Kota: Tiongkok, Jeddah
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Said Abdullah
Kunjungi KJRI Jeddah, Banggar DPR Ingin Perkuat Keanggotaan RI di IsDB Group
Detik.com Jenis Media: Metropolitan
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah dan jajarannya mengunjungi Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, Arab Saudi. Kedatangan para anggota dewan ke Arab Saudi ini membawa misi untuk memperkuat peran dan pengaruh dalam keanggotaan di Islamic Development Bank (IsDB) Group.
"Sebenarnya Kunjungan Kerja ini sudah kami rencanakan tahun lalu, tetapi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan disebabkan oleh penyebaran virus Covid-19, sehingga agenda kunjungan kerja ke Kerajaan Arab Saudi terpaksa kami jadwalkan ulang. Syukur Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT, setelah penyebaran Covid-19 sudah mulai mereda dan terkendali, akhirnya kunjungan kerja ini dapat terlaksana," kata Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah kepada wartawan di Jeddah, Minggu (11/12/2022).
Said mengatakan peran KJRI di Jeddah, selain sebagai perwakilan pemerintah Indonesia dan melayani masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah, KJRI juga berperan sebagai pintu penghubung untuk menarik minat para investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Menurutnya, KJRI Jeddah menjadi etalase penting untuk menampilkan potensi dan peluang investasi di Indonesia.
"Kami optimis hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Arab Saudi akan semakin meningkat. Pada tahun ini tak kurang Presiden dan para menteri berulangkali melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat penting dari Arab Saudi, termasuk dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman sendiri," ucapnya.
Said menyebut Indonesia memiliki modal penting menghadapi tantangan yang begitu kompleks pada tahun depan. Menurutnya, usai melandainya Covid-19 kemudian dilanjutkan dengan perang Rusia-Ukraina, telah menggeser risiko krisis dari pandemi menjadi pangan dan energi.
"Perang dan pandemi yang masih berlanjut di sejumlah kawasan mengkibatkan disrupsi supply bahan pangan dan energi hampir diseluruh dunia. Akibatnya, angka inflasi membumbung tinggi di banyak kawasan. Jika ini dibiarkan, maka dikhawatirkan banyak negara akan mengalami stagflasi atau tertahannya pertumbuhan ekonomi pada saat tingkat inflasi dan suku bunga yang tinggi," ujarnya.
Dia bersyukur pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diraih Indonesia pada kuartal III 2022 melampaui beberapa negara, bahkan melampaui sejumlah negara maju. Said menyebut PDB Indonesia tumbuh 5,7 persen pada kuartal III 2022, melampaui Singapura 4,4 persen, Zona Eropa 2,4 persen. Sedangkan Amerika Serikat hanya tumbuh 1,8 persen, dan Tiongkok 3,9 persen.
"Bahkan di antara negara G-20, kita hanya berada di bawah Arab Saudi yang tumbuh 8,6%. Kita tetap optimis meskipun menghadapi ketidakpastian di tahun depan. Sejumlah indikator ekonomi menunjukkan tren yang terjaga dengan baik," katanya.
Said mengatakan dari rentang Januari-September 2022, nilai ekspor Indonesia mencapai $219,35 miliar USD atau 33,49 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara itu, ekspor non-migas mencapai US$207,19 miliar, naik 33,21 persen.
"Konsistensi kinerja ekspor yang baik menopang kinerja neraca perdagangan terus surplus selama 29 bulan. Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2022 secara keseluruhan mencatat surplus 39,87 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 25,10 miliar dolar AS," ujar Said.
"Melihat trend pemulihan ekonomi nasional berjalan dengan baik, kita berkeyakinan bahwa Indonesia menjadi negara yang sangat prospektif untuk terus maju dan berkembang," tambahnya.
Selengkapnya pada halaman berikut.
Sentimen: positif (99.9%)