Sentimen
12 Des 2022 : 00.54
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Barito Kuala, Hulu Sungai Utara, Banjarbaru
Tokoh Terkait
Nyesek, 100 Ribu Hektare Sawah di Kalsel Tidak Bisa Ditanam Akibat Banjir
12 Des 2022 : 07.54
Views 1
Medcom.id Jenis Media: News
Banjarbaru: Hampir 100 ribu hektare lahan persawahan di Provinsi Kalimantan Selatan tidak bisa ditanami padi akibat banjir dan cuaca buruk yang melanda wilayah tersebut sejak beberapa musim tanam terakhir.
"Terjadi penurunan luas tanam padi di Kalsel akibat banjir sekitar 30% atau kurang lebih 100.000 hektare dari musim tanam normal seluas 300.000 hektare," ungkap Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalsel, Imam Subarkah, Minggu, 11 Desember 2022.
Berkurangnya luas tanam berimbas pada terjadinya penurunan produksi padi Kalsel yang cukup signifikan. Tercatat dari luas lahan tipe pasang surut seluas 182,9 ribu hektare ada 16 ribu hektare tidak bisa ditanami.
Untuk lahan rawa lebak dari 128 ribu hektare ada 39 ribu hektare lebih tidak ditanami. Sedangkan lahan irigasi dari 43 ribu hektare ada 2.400 hektare tidak ditanami dan lahan tadah hujan dari 155,9 ribu hektare, sedikitnya 27 ribu hektare tidak bisa ditanam.
"Banjir tidak hanya menyebabkan lahan sawah petani tidak bisa ditanami, tetapi juga berpengaruh pada rusaknya infrastruktur lahan seperti saluran irigasi dan jalan usaha tani," tambah Imam.
Di samping itu, sejumlah program pembangunan pertanian seperti optimalisasi lahan rawa juga terhenti akibat banjir di lahan rawa. Produksi padi Kalsel pada 2022 diperkirakan berada pada 873.130 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 573.559 ton beras.
Dengan kebutuhan konsumsi masyarakat sebesar 511.386 ton, maka produksi beras Kalsel hanya mengalami surplus sebesar 62.173 ton. Meski surplus, produksi padi Kalsel ini mengalami penurunan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1,1 juta ton.
"Di mana Kalsel mengalami surplus hingga 500 ribu ton lebih dan menjadi salah satu provinsi penyangga pangan nasional dengan produksi utama jenis padi lokal siam," ucap Imam.
Saat ini beberapa daerah lahan rawa lebak dan pasang surut seperti di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan dan Barito Kuala masih terendam banjir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
"Terjadi penurunan luas tanam padi di Kalsel akibat banjir sekitar 30% atau kurang lebih 100.000 hektare dari musim tanam normal seluas 300.000 hektare," ungkap Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalsel, Imam Subarkah, Minggu, 11 Desember 2022.
Berkurangnya luas tanam berimbas pada terjadinya penurunan produksi padi Kalsel yang cukup signifikan. Tercatat dari luas lahan tipe pasang surut seluas 182,9 ribu hektare ada 16 ribu hektare tidak bisa ditanami.
Untuk lahan rawa lebak dari 128 ribu hektare ada 39 ribu hektare lebih tidak ditanami. Sedangkan lahan irigasi dari 43 ribu hektare ada 2.400 hektare tidak ditanami dan lahan tadah hujan dari 155,9 ribu hektare, sedikitnya 27 ribu hektare tidak bisa ditanam.
-?
- - - -"Banjir tidak hanya menyebabkan lahan sawah petani tidak bisa ditanami, tetapi juga berpengaruh pada rusaknya infrastruktur lahan seperti saluran irigasi dan jalan usaha tani," tambah Imam.
Di samping itu, sejumlah program pembangunan pertanian seperti optimalisasi lahan rawa juga terhenti akibat banjir di lahan rawa. Produksi padi Kalsel pada 2022 diperkirakan berada pada 873.130 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 573.559 ton beras.
Dengan kebutuhan konsumsi masyarakat sebesar 511.386 ton, maka produksi beras Kalsel hanya mengalami surplus sebesar 62.173 ton. Meski surplus, produksi padi Kalsel ini mengalami penurunan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1,1 juta ton.
"Di mana Kalsel mengalami surplus hingga 500 ribu ton lebih dan menjadi salah satu provinsi penyangga pangan nasional dengan produksi utama jenis padi lokal siam," ucap Imam.
Saat ini beberapa daerah lahan rawa lebak dan pasang surut seperti di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan dan Barito Kuala masih terendam banjir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
(NUR)
Sentimen: positif (61.5%)