Seperti Kolam Ikan Setiap Hujan Turun, Gang Sahata Puluhan Tahun Tak Tersentuh Pembangunan
Sumutpos.co Jenis Media: News
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi Gang Sahata yang berada di Jalan Bahagia by Pass, Kelurahan Sudirejo 2, Kecamatan Medan Kota, cukup memprihatinkan. Menurut pengakuan warga sekitar, kondisi ruas jalan itu layaknya kolam ikan setiap hujan deras turun. Kondisi itu pun telah berlangsung lama, sebab Gang Sahata memang sudah puluhan tahun tak tersentuh pembangunan.
Hal itu terungkap saat Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra Dedy Aksyari Nasution, menggelar Reses Masa Sidang 3 Tahun Ketiga Tahun Anggaran 2022 di Jalan Kemiri 2, Gang Kelapa, Kelurahan Sudirejo 2, Kecamatan Medan Kota, Sabtu (10/12) lalu.
Mendengar keluhan itu, Dedy pun memastikan akan menyampaikan hal itu kepada Dinas PU Kota Medan. Tak hanya itu, Dedy yang merupakan Anggota Komisi 4 DPRD Medan itu, juga mengaku segera membawa pihak Dinas PU selaku counterpart Komisi 4, untuk meninjau lokasi.
“Saya akan bawa orang Dinas PU ke sana. Saya akan dampingi Dinas PU ke Jalan Sahata. Saya akan minta mereka segera mengaspal jalan itu,” ungkap Dedy di hadapan ratusan warga yang hadir dalam kegiatan itu.
Dedy yang merupakan wakil rakyat dari Dapil Medan 4 (Medan Amplas, Medan Kota, Medan Area, dan Medan Denai) itu, juga mengatakan, dia juga bakal mendorong Pemko Medan untuk meninjau kembali warga Gang Sahata, yang belum mendapatkan bantuan sosial, kendati telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Masalah BLT, ini kewenangan Kementerian Sosial. Begitupun, in sya Allah akan saya sampaikan hal ini ke dinas terkait,” jelasnya, pada kegiatan yang turut dihadiri Camat Medan Kota Raja Ian Andos Lubis, dan Lurah Sudirejo 2 Irawadi.
Sebelumnya, warga Gang Sahata, Ritauli br Sitinjak mengaku, kondisi gang tersebut telah puluhan tahun tak tersentuh pembangunan. Akibatnya, setiap kali hujan turun, kondisinya seperti kolam ikan.
“Saya mohon, sudah puluhan tahun kami tinggal di sana, tapi tak pernah ada bantuan perbaikan jalan apapun. Jalan kami yang paling jelek di sini (Sudirejo 2). Kalau hujan, jalan depan rumah kami seperti kolam, sudah bisa budidaya ikan lele,” bebernya.
Ritauli yang merupakan seorang lansia itu, juga mengaku sebagai warga miskin, namun dia dan keluarganya tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
“Tak pernah kami dapat bantuan apapun. Di depan rumah kami ditulis warga miskin sama pemerintah, tapi bantuan miskinnya enggak pernah ada. Tak perlu dibuat tulisan orang miskin di depan rumah kami pun, orang-orang sudah tahunya kalau kami miskin,” ujarnya.
Dengan penuh harap, dia dan sejumlah warga Gang Sahata pun memohon kepada Dedy sebagai wakil mereka, agar mau memperjuangkan aspirasi dan keluhan mereka selaku warga Lingkungan 11, Kelurahan Sudirejo 2.
“Tolonglah kami Pak, kami di Gang Sahata itu sudah banyak kali yang tua-tua,” harap Ritauli.
Dalam kesempatan itu, Dedy juga menjawab berbagai aspirasi masyarakat, baik oleh warga secara langsung maupun dari tokoh masyarakat yang hadir dalam kegiatan reses itu. Selanjutnya, dia juga akan masukkan aspirasi-aspirasi warga ke dalam Pokok Pikiran (Pokir) untuk disampaikan dalam Sidang Paripurna DPRD Medan.
Sebelumnya di hari yang sama, Dedy juga menggelar kegiatan reses di Jalan Jermal 4, Kecamatan Medan Denai. Di sana, dia menampung berbagai aspirasi dan akan turut ditampung dalam Pokir DPRD Medan. (map/saz)
Sentimen: positif (99.9%)