Sentimen
Negatif (96%)
11 Des 2022 : 15.53
Informasi Tambahan

Hewan: Babi, Harimau Sumatera

Kab/Kota: Batang, Karet

Harimau Berkeliaran, Warga Tambangan Sumut Dilanda Kecemasan, Sudah Lebih Seminggu Tak Berani ke Kebun

11 Des 2022 : 15.53 Views 1

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Harimau Berkeliaran, Warga Tambangan Sumut Dilanda Kecemasan, Sudah Lebih Seminggu Tak Berani ke Kebun

POJOKSATU.id, PANYABUNGAN – Sudah lebih seminggu warga beberapa desa di Kecamatan Tambangan Mandailing Natal (Madina) Sumut resah karena harimau yang berkeliaran di sekitar perkampungan.

Jejak-jejak harimau tersebar di perkebunan milik warga dan membuat mereka tidak berani beraktivitas seperti biasa ke kebun.

Diketahui, jejak harimau ini ditemukan di lima desa yaitu Pastap Julu, Tambangan Tonga, Rao-rao Lombang, Panjaringan dan Angin Barat Baru.

Salah seorang warga Desa Tambangan Tonga, S Lubis (70) bercerita, saat ini para petani dibuat resah dan was-was dengan penemuan jejak harimau di perkebunan.


Akibatnya banyak warga yang tidak berani ke kebun karet terlalu pagi. Bahkan sebagian warga, tidak pergi sama sekali ke perkebunan miliknya dalam satu hari tersebut.

-

Jejak Harimau Sumatera Menyebar di 5 Desa di Tambangan Mandailing Natal, BKSDA Sumut Diminta Segera Turun

“Sekarang ini saya berpikir untuk tidak pergi ke kebun, dan sebagian warga ada yang berangkat agak siang hari karena takut dengan ditemukannya jejak harimau di wilayah kami,” katanya, Minggu (11/12).

Sebagai warga yang menggantungkan kehidupannya terhadap hasil kebun dan pertanian lainnya, dia berharap pemerintah segera bertindak terhadap harimau itu, sebelum ada petani atau warga yang menjadi korban.

“Kita tidak tahu sampai kapan para petani akan bekerja dalam keadaan khawatir seperti ini,” jelasnya.

Dia mengatakan, penemuan jejak harimau di perladangan yang tak jauh dari pemukiman ini terjadi pada akhir November 2022 lalu.

“Sudah lebih seminggu lah dilanda kekhawatiran terus. Takut kita ke kebun menyadap getah,” ujarnya lagi.

Sementara Camat Tambangan Muslih Lubis menuturkan, belum bisa menjelaskan berapa ekor harimau yang jejaknya ditemukan di beberapa desa di wilayah kecamatan Tambangan ini.

“Jejak memang banyak ditemukan di beberapa desa, tapi perjumpaan harimau dengan warga sejauh ini belum ada, dan jumlah pastinya kita juga belum tahu,” katanya.

Dia menyebutkan, jejak pertama ditemukan di Desa Pastap Julu 2 September 2022.

Lalu jejak kembali ditemukan di Desa Tambangan Tonga 27 November.

Selanjutnya di Desa Panjaringan 7 Desember, dan di Desa Rao-Rao Lombang pada 8 Desember dan terbaru di Desa Huta Tonga Angin Barat Baru pada 9 Desember 2022.

“Secara langsung wujud harimau ini belum pernah ketemu dengan warga. Hanya saja di Desa Pastap Julu, warga menemukan bangkai babi hutan yang diduga sisa santapan harimau,” jelasnya.

Sementara terkait dengan hilangnya dua warga di Kecamatan Tambangan yaitu satu warga Desa Tambangan Jae dan satu warga Desa Rao-rao Dolok, dia belum bisa memastikan hal itu terkait dengan munculnya harimau.

“Terkait dua warga kami yang hilang, kami dari pihak kecamatan belum bisa memastikan apakah keduanya masih hidup atau tidak,” katanya.

“Namun yang pasti belum ada petunjuk dengan keberadaan dua warga kami tersebut hingga hari ini,” jelasnya, Sabtu (10/12).

Diketahui, pihak Balai Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) dan BKSDA juga yang sempat turun ke lokasi jejak harimau.

Namun belum bisa menentukan langkah, apakah memasang kamera perangkap atau kamera trap, karena masih menunggu laporan perkembangan dari penemuan jejak sebelumnya.

“Setelah ada laporan pasti penemuan dan aktivitas kemunculan meningkat, baru dipasang kamera intai,” jelasnya.(ikror/pojoksatu)

 

Sentimen: negatif (96.9%)