Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor
Tokoh Terkait
SD S Terpadu Bina Ilmu Gelar Pelatihan Performance Assesment
Republika.co.id Jenis Media: Nasional
Performance assesment ini mereview kembali pengetahuan para pendidik.
REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Guna meningkatkan mutu guru, SD S Terpadu Bina Ilmu Parung, Bogor, Jawa Barat, menggelar pelatihan bertajuk Performance Assesment, Sabtu, (10/12).
Acara yang berlangsung dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB ini menghadirkan narasumber dari Pengajar Praktik Guru Penggerak, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia, Hali Mulyono, M.Pd.
Tampak hadir, ketua Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu, Nurcholis, SHI, yang didaulat membuka acara, Kepala SD S Terpadu Bina Ilmu, Suprianto, bersama 31 Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebagai peserta.
Hali Mulyono, mengatakan, dalam performance assessment atau penilaian kinerja, bagaimana guru terampil menyusun instrumen yang objektif dan reliabel. ''Artinya komponen yang harus benar-benar ajeg dengan hasil yang tidak berbeda walaupun dilakukan oleh orang lain,'' kata Hali seperti pada siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu, (10/12/2022).
Ia menjelaskan, dengan guru mampu membuat rubrik yang sesuai maka hasilnyapun bisa lebih objektif. Sehingga bisa mendapatkan data-data kompetensi yang hendak diukur.
Dirinya tak menampik bahwa masih ada guru yang memiliki mental mancari jalan pintas, ingin cepat tapi hasilnya tidak akurat. ''Memang agak sedikit merepotkan persiapannya tetapi sebagai seorang guru yang profesional tidak hanya dipelaksanaan pembelajaran tapi juga diaspek evaluasi sangat penting diperhatikan. Cepat tapi kalau tidak akurat itu menyesatkan'', papar staf Direktorat Sumber Daya Manusia dan Organisasi Nurul Fikri, Bogor.
Tentunya, sambung ayah empat anak ini, jika performance assesment ini diterapkan secara baik, benar, dan berkesinambungan akan berdampak baik bagi satuan pendidikan. ''Kalau kita coba lebih teliti, telaten, memperhatikan setiap aspek penilaian saya kira mutunya akan semakin baik,'' katanya.
Sebenarnya, performance assesment ini mereview kembali pengetahuan para pendidik. ''Pada dasarnya guru tahu tentang penilaian dan perangkatnya. Hanya tidak ada yang menilai kinerja mereka bagaimana seharusnya melakukan assesment yang tepat,'' tandasnya.
Kegembiraan terpancar dari wajah para peserta yang baru saja mengikuti kegiatan yang digagas Bidang Kurikulum SD S Terpadu Bina Ilmu, yang dikomandoi Sharipah, SPd, SD.
Salah seorang peserta, Erizon Darwis, misalnya. Secara pribadi, wali kelas II.A ini mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dengan sangat antusias dan senang.
''Setelah mengikuti pelatihan hari ini banyak sekali mendapatkan ilmu dan hal-hal yang baru,'' katanya.
Ia berterus terang, selama 13 tahun menjadi guru, jarang mendapatkan materi pelatihan yang khusus membedah penilaian kinerja atau performance assesment. ''Pada hari ini cakrawala berpikir saya semakin terbuka,'' ungkapnya.
Selama ini ternyata ia menemukan kriteria penilaian yang dibuat objektifitasnya masih belum 100 persen. ''Ternyata rubrik penilaian yang saya buat masih ada unsur subjektif tidak berdasarkan objektifitas. Jadi belum menerapkan yang secara terukur. Setelah mengikuti sesi materi ini saya secara pribadi mencoba untuk melaksanakan penilaian berdasarkan kriteria yang sesuai,'' tandasnya.
Hal senada diungkapkan Nunung Kunaisih, S.Pd. Kegiatan yang baru saja diikutinya sangat berkesan. '' Pelatihan ini sangat menarik karena narasumber yang menyampaikan secara langsung diikuti dengan praktek sehingga mudah difahami,'' katanya.
Wali kelas IV.B ini melanjutkan, dari sesi pembuka sampai penutup bisa diambil pelajaran untuk diterapkan pada proses pembelajaran di kelas. Bisa dirancang seperti ini.
''Yang ingin langsung diterapkan, metode mengajar yang dipraktekkan narasumber, seperti membuat kesepakatan kelas, penyajian materi yang membawa suasana dan emosi anak, variasi metode mengajar, diskusi, kerja kelompok, presentasi, bagaimana cara mengkondisikan kelas, menyampaikan materi yang tidak membosankan,'' paparnya.
Rencana tindak lanjut yang ingin ia kerjakan adalah ingin langsung membuat rubrik penilaian keterampilan yang memuat kriteria penskoran, pembobotan, pembuatan kisi-kisinya.
''Alhamdulillah sudah sangat jelas disampaikan saat melukukan penilaian ada tiga cara; dengan praktik, produk, dan proyek. Dari ketiganya itu memiliki cara dan metodenya masing- masing sampai menentukan indikatornya harus jeli. Apa spesifikasi yang akan kita nilai sehingga tidak melebar,'' tandasnya.
Sentimen: netral (80%)