Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cianjur
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Sesar Cugenang Biangnya Gempa Cianjur, BMKG: Patahan Aktif Baru yang Membentang Lintasi 9 Desa
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Bukan Sesar Cimandiri, ternyata Gempa Cianjur yang tewaskan ratusan warga merupakan dampak dari pergerakan Sesar Cugenang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beri penjelasan.
Sebelumnya, bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat, per 21 November 2022 menyalakan saklar panik sekaligus waspada dari masyarakat Indonesia sekaligus pihak-pihak terkait kebencanaan.
Belakangan diketahui, sebab alias asal muasal guncangan gempa dengan Magnitudo 5.6 tersebut ialah dari patahan aktif baru yang diberi nama Sesar Cugenang.
Dikutip dari laman resmi BMKG, gempa bumi Cianjur dipantik oleh kemunculan patahan baru bernama Sesar Cugenang. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengkonfirmasi hal tersebut.
Baca Juga: Beda dengan Servis di Bengkel Nonresmi, Simak Layanan di Shop and Drive hingga Tawarkan Charging EV
"Pemicu gempa Cianjur Magnitudo 5.6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang. Ini adalah sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG," ucap dia, Sabtu, 10 Desember 2022.
Sesar Cugenang disebut menjadi penyebab gempa di Cianjur, Jawa Barat, 21 November 2022. Patahan itu baru teridentifikasi usai gempa Cianjur. (Foto: Situs BMKG)
Adapun lokasi yang dilintasi Sesar Cugenang meliputi sembilan desa di dua kecamatan di Cianjur Jabar. Lintasan patahan baru itu dikatakan BMKG mempunyai arah laju ke barat laut tenggara.
Dengan panjang sekitar sembilan kilometer, Sesar Cugenang membentang melintasi sembilan desa di Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Cianjur.
Baca Juga: Update! 23 Meninggal Karena Covid-19, Kasus Bertambah 2.191 di Tengah Munculnya Varian Baru
Antara lain, Desa Ciherang, Desa Ciputri, Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, Desa Benjot, di Kecamatan Cugenang.
Sementara untuk Kecamatan Cianjur, patahan aktif Sesar Cugenang hanya melintasi satu desa, yaitu Desa Nagrak.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menambahkan, patahan baru ini termasuk sesar yang aktif, sehingga berstatus bahaya dan menjadi daerah terlarang untuk pembangunan rumah warga.
Tak hanya itu, status aktif Sesar Cugenang juga menjadikan sembilan desa tersebut tidak boleh dijadikan lahan pembangunan fasilitas umum.
Baca Juga: Terekam Kamera, 4 Pemain Belanda Berusaha Intimidasi Striker Argentina Lautaro Martinez
Penemuan patahan baru ini, kata Dwikorita sangat berguna untuk mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa Cianjur.
"Karena Sesar Cugenang adalah sesar aktif, maka rentan kembali mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan. Area sepanjang patahan harus dikosongkan dari peruntukkan sebagai permukiman, sehingga jika terjadi gempabumi kembali di titik yang sama, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil," kata Dwikorita.
"Poin utamanya, area lintasan Sesar Cugenang terlarang untuk bangunan tempat tinggal maupun bangunan permanen lainnya," ucapnya lagi. ***
Sentimen: negatif (99.4%)